Sapu-sapu Blog

Gak terasa udah tahun 2023 aja. Ini berarti sudah 13 tahun saya memiliki rumah tulisan ini, meski pernah juga berkali-kali bikin rumah baru namun akhirnya tidak terurus. Beruntung juga karena saya masih ingat password blog ini!

Bagaimana kabarnya di tahun ini? Sudah pada vaksin belum? Saya sudah dong, malah sudah 4x. Terakhir kali saya vaksin di awal Februari ini setelah berburu jatah vaksin di puskesmas. Semoga itu adalah vaksin terakhir dan kita bisa benar-benar segera bebas dari pandemi Covid-19 ya.

Terus bagaimana kabar blognya? Masih pada konsisten menulis kah? Atau ucapan Roy Suryo dulu yang sesumbar bahwa blog hanyalah tren sesaat benar adanya? Saya sendiri malu deh. Tulisan terakhir di blog ini sebelumnya adalah July 2021. Yang sebelumnya malah ada jeda 3,5 tahun, yakni di Desember 2017.

Memang sih, hampir semua orang sudah berhenti menulis dan banyak yang hijrah ke Youtube. Hingar-bingar blog tampaknya sudah berlalu, meski nampaknya beberapa orang masih konsisten menulis. Dari para blogger angkatan saya, yang kelihatannya masih konsisten adalah kak Tuteh & kak Didno, selain tentu saja Donny Verdian yang kukuh mempertahankan posisinya sebagai Superblogger Indonesia.

screenshot dari tuteh.com

Para pegiat blogger di komunitas berbasis wilayah pun sudah lama tidak terdengar kabarnya, dan portal komunitas yang dahulu ramai dengan badge-nya itu hampir semuanya sudah mati. Ada sih yang masih hidup seperti Plat-M yang masih menerbitkan tulisan setiap beberapa bulan sekali.

Trus, emangnya masih ada yang orang yang ngeblog atau pun membaca tulisan blog orang? Katanya sih ada, bahkan bertambah. Ryan Robinson mencatat bahwa 77% pengguna internet masih membaca blog secara teratur, meski dia juga mengamati bahwa waktu yang dipergunakan untuk membaca sebuah blog untuk mencari informasi menjadi semakin pendek, hanya 37 detik.

Demikianlah, jika kamu masih membaca tulisan ini sampai sekarang, saya haturkan sembah sujud untukmu. Buat para blogger yang masih setia di luar sana, terus berjuang. Saya sih percaya bahwa kita masih menulis bukan demi agar dibaca orang lain lagi, namun demi kepuasan diri sendiri dan kesehatan mental. Iya gak sih?!

Apa kabar blogmu?

Huru-hara Vaksin!

Rencana pemerintah melaksanakan program vaksinasi massal sudah ramai digembar-gemborkan sejak awal tahun dan Presiden Jokowi kemudian menjadi WNI pertama yang divaksin Sinovac pada tanggal 13 Januari 2021 lalu. Bersamaan dengan beliau, divaksin pula sederetan orang kenamaan lainnya seperti Raffi Ahmad yang akhirnya malah menjadi blunder buat dirinya sendiri oleh karena malam harinya setelah vaksin dia malah keluyuran nongkrong di kafe tanpa masker.

Sejak itulah kampanye vaksinasi rakyat lalu menggempita. Berbagai pihak tidak ketinggalan melakukan kampanye dengan cara masing-masing yang unik, termasuk almamater saya Universitas Indonesia yang merilis twibbon bagi para warganya. Ah, ini waktunya ikut serta, begitu pikir saya.

Kapan vaksinnya terserah, yang penting siap aja dulu, optimis saya membatin. Hari berganti bulan, dan tibalah suatu hari di akhir bulan Juni saya mendapat undangan untuk pergi divaksin yang berlokasi di salah satu sekolah swasta. Dengan gegap-gempita saya pergi, muka berseri-seri senyum sana-sini, mata mengantuk karena kurang tidur saya acuhkan saja. Yang penting vaksin! Kan begitu?

Ndilalah, bukannya vaksin yang didapat di lengan kiri melainkan kejutan di meja screening.

"Maaf Pak, vaksinnya ditunda dulu karena tensi Bapak tinggi." 

Bak petir menggelegar di siang bolong, saya lalu menyadari kebodohan yang telah saya lakukan beberapa hari menjelang jadwal vaksinasi itu.

  1. Makan babi = checked
  2. Tidur subuh tapi bangun tetap pagi = CheckeD
  3. Boro-boro olahraga = CHECKED.

Ya sudah, nasib. Saya malah disuruh segera pergi ke dokter untuk minta obat darah tinggi.

Kali kedua setelah lewat dua pekan, saya kembali pergi vaksin. Namun kali ini targetnya adalah puskesmas terdekat. Dagdigdug karena kembali malam sebelumnya saya kurang tidur karena cemas, saya maju ke meja screening. Daaan, bertemulah kembali saya dengan dokter yang sama. Dia pun masih ingat saya. Trus kenapa? Emangnya koneksi bisa memuluskan lengan kiri saya buat menerima jarum suntik?

"Maaf Pak. Tensi masih tinggi. Bapak minum obatnya masih sembarangan ya? Bapak konsul ke spesialis aja deh Pak, biar dapet penjelasan menyeluruh. Kapan-kapan dateng lagi ya?!"

Emosi saya sudah beku, gak mampu bereaksi. Saya mengucapkan terima kasih sambil senyum sekilas (tentunya si dokter gak bisa liat, kan pake masker), lalu memantapkan langkah ke dokter spesialis sore itu juga. Setelah menerima wejangan panjang-lebar dan stok obat sebulan, saya pun dihadapkan pada sebuah kenyataan baru: inilah obat pertama yang harus saya minum seumur hidup saya.

Kata-kata si dokter spesialis yang menurut saya penampilannya nyentrik tapi simpatik itu terngiang terus di kepala.

"Kita semua pasti mati, Pak Brad. Namun dalam perjalanan menuju mati itu, ayo buat hidup kita jadi normal dan nyaman. Minum obat ini setiap hari, dan Bapak akan hidup normal dan bisa tetap aktif bekerja bahkan berolahraga. Mimpi-mimpi Bapak tidak akan terhalang jalan pencapaiannya."

Baiklah, Dok. Saya akan mulai perjalanan yang baru ini. Semoga lancar dan Tuhan beri panjang umur.

Eh, trus kapan vaksinnya? Entar aja, tunggu 1-2 minggu lagi. Atau ya bulan depan, atau kapan ya liat nanti lah.

====

Kamu udah vaksin?

5 Kuliner Khas Malang Yang Wajib Dicicipi

Membahas tentang kuliner, rasanya tidak akan ada habisnya. Terlebih bagi penggemar kuliner yang setiap berwisata ke suatu daerah memiliki agenda berburu makanan khas. Bahkan, ada beberapa orang yang membuat wisata spesial mencari kuliner. Mereka hunting info kuliner yang recommend, lalu menjadikannya sebagai destinasi wisata kuliner. Daerah yang cukup terkenal kulinernya antara lain Semarang, Bandung, Medan, Yogyakarta,  dan lain-lain.

Salah satu daerah yang patut diulas kulinernya, selain yang di atas adalah Malang. Kota apel yang telah menjadi tujuan wisata yang terkenal sampai mancanegara ini terus mengalami pertumbuhan di sektor pariwisatanya. Apalagi Malang merupakan salah satu pintu gerbang menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Oleh karena itu, pertumbuhan penginapan di sana juga  cukup pesat. Atria Hotel Malang termasuk hotel yang bisa Anda jumpai di Kota Malang, hotel ini juga ada di website Traveloka. Jadi jika Anda hendak menginap di hotel tersebut tinggal booking saja secara online, lebih praktis, pasti dan murah.

Beberapa fasilitas unggulan bisa Anda dapatkan. Hotel bintang empat ini juga memberikan fasilitas menarik layaknya bintang 4 pada umumnya, termasuk kolam renang out door yang luas di lantai atas. Pemandangan indah kota Malang juga bisa terlihat cukup jelas dari lokasi ini.

Sumber gambar: atriahotelmalang.com
Sumber gambar: atriahotelmalang.com

Sekarang, mari hunting kuliner khas Malang yang wajib masuk dalam agenda wisata kuliner Anda.

Continue reading 5 Kuliner Khas Malang Yang Wajib Dicicipi

Bahagia di Vidafest Bekasi

20161022_123222

Sabtu 22 Oktober 2016 kemarin, saya melangkahkan kaki ke sebuah lokasi perumahan baru yang letaknya hanya sepelemparan batu dari rumah saya. Sebenarnya saya sudah sering lewat depan gerbang perumahan tersebut karena jalur menuju kantor memang lewat sana. Gampang banget lho untuk mencapai kawasan ini. Letaknya di Jalan Raya Narogong dengan akses mudah ke Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, khususnya Cileungsi dan Cibubur. Kawasan ini juga letaknya tidak jauh dari dua pintu tol yakni Jatiasih dan Bekasi Timur, sehingga jika ingin kemari dari Jakarta dan sekitarnya praktis banget. Gak perlulah kita sampai tersesat di jalan trus nanya-nanya ke penduduk setempat. 😀 Eh, perumahan apa sih?

Continue reading Bahagia di Vidafest Bekasi

Ingin Hemat Biaya Renovasi Rumah? Begini Caranya!

homerenov

“Kayaknya harus renovasi rumah nih.”

Demikian batin saya ketika memperhatikan kondisi bangunan rumah dan sekelilingnya setelah lebih dari dua abad menempati rumah ini. Namun keperluan yang satu ini seringkali tertunda dan akhirnya tinggal angan-angan belaka. Apa sebabnya? Tentu saja karena kita takut bahwa renovasi akan menghabiskan banyak biaya. Padahal sebenarnya kalau Anda mau lebih teliti, ada trik yang bisa Anda jalankan agar proyek renovasi rumah bisa berjalan sesuai rencana dan budget-nya tidak membikin kantong bolong! Bagaimana caranya? Simak tips dan trik di bawah ini.

Continue reading Ingin Hemat Biaya Renovasi Rumah? Begini Caranya!

Empat Windu Membangun Bangsa

Kata orang, usia 32 tahun adalah usia yang sudah sangat matang. Pada angka ini, seseorang telah cukup mapan dalam menjalani ritme kehidupan dengan mantap dan pasti. Target dan pencapaiannya pun dapat diukur dengan beberapa indikator seperti penghasilan, investasi, dan pendidikan anak. Lalu dapatkah kita mengibaratkan perjalanan sebuah institusi akademis dengan beberapa indikator yang sesuai seperti demikian?

Continue reading Empat Windu Membangun Bangsa