Monthly Archives: December 2014

5 Oleh-oleh Dieng yang Paling ‘Ngangenin’

Sepanjang siang kemarin saya melihat-lihat beberapa blog dan baru tahu kalau ada beberapa kawan blogger di daerah, salah satunya Ndop, yang belum lama ini mendapat undangan dari Dinas Pariwisata Jawa Tengah untuk berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo-Banjarnegara. Wow! Pikiran saya lalu kembali melayang ke Desember tahun lalu ketika saya menikmati ‘me time‘ selama 2 hari (yang lalu diperpanjang hingga 4 hari) dan menapaki kawah, telaga, pemandian air panas di kampung, hingga menekuni relief candi-candi yang bertebaran di dataran dan perbukitan di tengah-tengah selimut ladang sayur-mayur dan kebun carica.

Saya belum sempat ke sana lagi, tapi diam-diam saya selalu merindukan dataran berkabutnya dan terutama oleh-olehnya. Berbeda dengan daerah lainnya di Jateng-DIY yang kaya akan cenderamata berbau budaya, oleh-oleh yang paling bersinar dari Dieng adalah kesegaran produk pertanian dan perkebunannya. Inilah daftar oleh-oleh dari Dieng yang menurut saya paling ‘ngangenin’.

1. Carica

Buah yang disebut juga Pepaya Gunung ini memang hanya dapat tumbuh di dataran tinggi seperti Dieng. Tekstur buahnya garing mirip paprika namun dengan rasa segar dan tidak terlampau manis meski kerap dijual dalam bentuk manisan berkuah. Saya kalau beli minimal 5 kardus, biar semuanya puas. 😀

dieng1

2. Sayur-mayur

Dieng terkenal dengan hamparan ladang dan kebunnya dan beragam produk dapat dipanen sesuai musim atau pun ada pula yang tumbuh sepanjang tahun. Ketika saya sedang duduk di pasar, tampak sekeranjang kentang dan cabai Dieng yang baru dipanen kemarin pagi.

3. Teh Tambi

Walaupun teh bukanlah produk asli Dieng, teh Tambi yang berasal dari desa Tambi di Wonosobo mudah ditemukan di sini. Airnya pekat dan tidak terlalu pahit.

4. Kentang Goreng

Berhubung sedang musim kentang, maka para pedagang di pasar dan sekitar candi pun mendadak jadi penggoreng kentang dengan bumbu beraneka. Jangan berharap banyak, itu hanya KENTANG BIASA. Tapi menyantap kentang goreng panas di tengah kabut yang hampir mengaburkan pandangan itu sensasinya lain daripada yang lain.

5. Purwaceng

Nah, tanaman rempah khas pegunungan Dieng yang berfungsi sebagai obat kuat ini menjadi minuman wajib untuk kaum pria. Racikannya ada beberapa macam: kopi, kopi susu, jahe, teh, dan entah apa lagi. Saya bukan penyuka jamu, namun rasa pedasnya masih dapat ditolerir dan lebih mirip jahe hangat. Hasilnya? Libido saya naik selama 2 hari berikutnya.

Ke Dieng, yuk! 😀

5 Cara Mengolah Indomie Mie Goreng yang Keren

Waktu libur seharian kemarin saya manfaatkan untuk sekadar melihat-lihat video Youtube tanpa tujuan tertentu dan asal klik video yang judulnya menarik. Pada saat itulah mata saya tertumbuk pada video yang dibikin sepasang kakak-beradik di Amerika yang menampilkan Lima Cara Mengolah Indomie Mie Goreng dengan begitu bersemangatnya.

sumber: ceritamu.com

The Fung Brothers, nama panggung mereka, berasal dari Seattle dan menggilai musik hip-hop, komedi, dan makanan. Pada kanal Youtube resmi mereka terdapat beragam video tentang minat mereka mengeksplorasi masakan Asia, termasuk di antaranya masakan Indonesia. Yang paling terkenal tentu saja Indomie, makanan ‘kebangsaan’ kita. Hehehe.

Di video tersebut, David dan Andrew memaparkan lima cara mengolah mie instan menjadi masakan yang, meski tidak mewah, namun cukup kreatif dan menarik serta diperagakan dengan gaya kocak. Olahan pertama tentu saja standar, yakni Indomie goreng yang sesuai cara masaknya. Lalu menu selanjutnya adalah omelet, burger, pizza, dan yang terakhir adalah gabungan mie instan tersebut dengan bumbu khas Thailand yang menghasilkan sebuah fusi masakan Asia yang keren.

Coba liat langsung deh. 😀