Monthly Archives: January 2011

Ketika Pencitraan Memasuki Sekolah

Beberapa hari ini kita mendengar pemberitaan yang mungkin tidak seheboh headline yang menghiasi media dan pembicaraan warga lainnya namun cukup mengganggu. Hal tersebut adalah ditemukannya buku-buku seri SBY di sejumlah sekolah di Tegal yang didatangkan oleh Dinas Pendidikan Daerah dalam program Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Pendidikan. Sekitar 61 SMP di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang menerima buku-buku tersebut kemudian mempertanyakannya karena dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah yang mengacu pada kurikulum. Berikut gambarnya:

Continue reading Ketika Pencitraan Memasuki Sekolah

Gambar ‘Ganggu’

Good evening, good people 😀

Ah, akhirnya dapat menulis lagi setelah kemarin absen karena tidak dapat berkonsentrasi sama sekali. This flu is so overwhelming that all I wanted to do was to sleep. Anyway, hari ini pun saya tidak dapat online sepanjang siang karena koneksi IM2 yang tiba-tiba ‘ngambek’. Dan ketika malam ini saya akhirnya log on ke internet dan membuka twitter, ada gambar yang sangat menganggu di sisi kanan layar. Check it out!

Yup, ada iklan yang tiba-tiba muncul di halaman login twitter. Gambar yang sama juga muncul di halaman depan Facebook. Well, Nadya Hutagalung memang cantik namun bukan dia yang saya protes. Gambar itu sebenarnya adalah iklan yang dipasang oleh IM2, tanpa seizin pelanggan, tentunya. Iklan seperti ini telah beberapa kali terpasang dan sangat mengganggu, terutama ketika saya sedang mendaftar ke sebuah layanan internet dan tidak dapat mengisi kolom yang ada di sebelah kanan. Apakah begini cara IM2 beriklan? Ini tidak ubahnya dengan penyedia layanan seluler yang setiap harinya membombardir pelanggan dengan SMS iklan.

OK, cukup tentang iklan. By the way, Anda sadar gak kalau setiap memasuki akhir pekan, jumlah pengunjung blog kita akan menurun drastis? Postingan yang muncul di Sabtu malam seperti ini pun biasanya tidak akan mendapatkan banyak respon. Namun sisi baiknya adalah, para blogger juga memiliki kehidupan di luar internet. 😀

Have a goodweekend, guys. See you Monday! 😀

Periksa Tulisan Tangan Anda

Ada sedikit ‘pencerahan’ yang saya dapatkan semalam ketika sedang mengajar. Kala menulis di secarik kertas untuk diberikan kepada murid saya, bapak tersebut hanya memandang kertas itu beberapa saat sebelum mengembalikannya pada saya dibarengi komentar, “Maaf, bisa tolong jelaskan bacaan tulisan ini?” Setelah saya perhatikan, ada beberapa kata pada tulisan tersebut yang tak dapat dibaca oleh si murid. Lalu pada kesempatan lain, giliran Sang Murid yang harus menulis sebuah paragraf tugas dan ketika kertas tersebut diserahkan, giliran saya yang mengernyitkan dahi. Sebegitu burukkah tulisan tangan guru dan muridnya?

Pagi ini saya iseng-iseng melakukan check-up tulisan tangan saya. Beginilah hasilnya:

Continue reading Periksa Tulisan Tangan Anda

I Heart You

Hi rekans! Pernahkah Anda membaca artikel blogger Benny Chandra di situs Yahoo! Indonesia OMG! yang berjudul ‘9 Lagu Indonesia Paling “Ganggu” 2010′? Artikel tersebut mengulas sembilan lagu Indonesia yang dianggap terlalu populer dan terlalu sering diputar sehingga acap kali terngiang-ngiang di kepala. Contoh yang paling gampang adalah ‘Keong Racun’; lagu yang dinyanyikan oleh Lissa namun lebih populer ketika Shinta dan Jojo mengunggah video lipsync mereka ke Youtube. Istilah Inggris untuk fenomena ini adalah overplayed. Sebenarnya ini tidak berhubungan dengan kualitas lagu, hanya saja lagu-lagu tersebut terlalu sering diputar sehingga kadang membuat orang ingin muntah saking bosennya. 😀

Kali ini perkenankan saya menawarkan sebuah lagu kepada Benny Chandra untuk dimasukkan dalam Daftar Lagu “Ganggu” 2011.

Continue reading I Heart You

Kumandangkan Suaramu

Komunitas blogger, selain mengadakan pertemuan-pertemuan serius, sebenarnya ‘bernafas’ dan memperoleh energinya melalui acara-acara santai yang tak kadung menjadi wajib. Salah satunya: karaoke. Nah, Komunitas Blogger Depok juga kadang mengadakan acara ini meski lebih sering dadakan. Pesertanya ya siapa saja yang kebetulan hadir pada saat itu. Seperti halnya yang terjadi pada hari Sabtu (22/01) kemarin.

Karaoke yang bertempat di Inul Vista D’Mall ini hanya dihadiri oleh 5 orang setelah menghadiri acara pernikahan seorang teman. Namun ada yang istimewa: blogger Iman Sulaiman yang biasanya tidak pernah mau bernyanyi kali ini turut menyumbangkan suaranya. Entah sukarela atau ditindas oleh teman-teman yang lain, yang jelas suaranya cukup bening juga ketika menyanyikan lagu “Kehilangan” oleh Firman. Ah, yang penting bukan suara melainkan keberaniannya yang JUARA!

Sayang saya tidak hadir. Tapi tak mengapa, berikut ini videonya yang direkam oleh Dodi Mulyana menggunakan kamera (atau BB?) milik Aris Sunawar. For your viewing pleasure. Opa Iman, you ROCK! 😀

(video ini awalnya gelap, namun tak lama kemudian gambarnya menjadi terang, kok).

Mata Genit

Pernahkah Anda mengedipkan mata Anda (wink) kepada orang lain? Atau pernahkah Anda ‘dikedipin’ oleh orang? Ada beragam tanggapan terhadap aktivitas mata yang satu ini tergantung pada budaya di mana kita tinggal. Definisi sederhananya, mengedipkan satu mata dilakukan secara sengaja sebagai salah satu bentuk komunikasi non verbal. Kedipan mata sebagai salah satu ekspresi wajah umumnya menyiratkan pesan tersembunyi atau memberi tanda akan sesuatu serta dapat mengundang respon positif atau negatif tergantung pada konteksnya. Mari kita telaah beberapa kasus berikut:

  • Adi merengek-rengek karena menolak pergi ke dokter. “Nggak apa-apa, Sayang, Dokter nggak akan suntik, kok.” Sang Mama kemudian mengedipkan mata pada Nina, si kakak, yang segera menangkap maksud ibunya.
  • “Kulkasnya bagus ya, Pa,” Rosy berkata pada suaminya sambil mengedipkan mata. “Iya, ya, Ma. Tapi kulkas di rumah kita juga masih OK, kan?!” Martin membalas kedipan istrinya.
  • Nita: “Wah, makasih ya udah bela-belain anterin buku gue.” Brian hanya menyeringai sambil mengedipkan mata.
  • “Kamu cantik, deh. Berapa?” Decaknya sambil mengedip-ngedipkan mata.

Nah, bagaimana pandangan Anda terhadap keempat situasi di atas?!

Continue reading Mata Genit

Saya, Internet & Gaya Hidup: Nekat Membuka Toko Online

Toko Online. Nama ini sudah menjadi buah bibir para penggiat online di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Impresi pertama yang kita punya tentang toko online adalah metode penjualan yang cepat, irit biaya, dan mudah mendatangkan uang. Dengan demikian toko online menjadi resep bagi para pengusaha yang seolah wajib dilakukan, mulai dari pengusaha muda dengan modal pas-pasan sampai pengusaha kakap yang terus berekspansi pasar. Saya pun, jujur, tergiur juga. 😉

Di suatu hari di tahun 2008, saya berbincang-bincang dengan seorang kawan tentang kebosanan menjadi karyawan dan cara menambah penghasilan tanpa mesti mengorbankan pekerjaan utama masing-masing. Oleh karena ikatan jam kerja yang tidak boleh ditawar-tawar, maka opsi yang terlintas pada waktu itu adalah menjual barang dan memasarkannya lewat toko online. Masalahnya: kami berdua sama sekali tidak tahu bagaimana cara membangun toko online tersebut.

Pada waktu itu kami berkunjung ke banyak sekali toko online dan mendapatkan tiga gambaran besar toko online yang ada di Indonesia. Yang pertama adalah supermarket online yang menjual segala macam produk seperti furniture atau gadget. Etalase tokonya penuh dengan ragam produk tersebut dan pembeli dapat langsung melakukan transaksi secara online. Yang kedua adalah toko-toko yang khusus menjual 2-3 produk dari kategori yang sama seperti pakaian, batik, suvenir pernikahan, dsb. Skala toko seperti ini umumnya lebih kecil dari yang pertama karena ia menyasar niche market dan transaksi yang dilakukan jarang yang online; mereka lebih suka menaruh nomor rekening bank dan segala transaksi dilakukan terpisah. Yang ketiga adalah toko-toko online yang tidak jelas menjual produk atau jasa apa; toko-toko seperti ini memasang label “ANDA INGIN SUKSES” besar-besar namun ujung-ujungnya menjual produk e-book yang katanya dijamin akan mengantarkan saya ke gerbang kesuksesan.

Pada akhirnya kami memutuskan untuk membuka sebuah toko online yang kami anggap paling baik bentuk dan cara kerjanya. Berikut ini adalah beberapa catatan kesuksesan dan kegagalan kami.

Continue reading Saya, Internet & Gaya Hidup: Nekat Membuka Toko Online

Laughter: The Best (Forgotten) Medicine

Dailypost posted an interesting topic today: Describe what your laugh sounds like. It’s pretty easy to answer that. My laugh is probably the loudest in the family and I’m not embarrassed to show it off in public. And true to what they say, laughter is contagious as it spreads joy to the people around you. However people seem to forget these days that laughter can actually be the best, and simplest, medicine you ever have. Uhm, let’s see:

1. Reduces your level of stress.

2. Provides physical and emotional release.

3. Serves as internal workout of your body.

(Read the full article here).

People (myself included) are so tied up to our tightest level of emotion that we find it hard to let go some of it and indulge ourselves in a good laugh. So rather than analyzing the sound of my laughter, I asked myself when did I have a good laugh last time? If you don’t know the answer, then it’s probably a good time to have it a go again. Having said that, allow me to show you the most popular video on Youtube. Ever! 😀