I Hate Waiting

Now what?!

There are several things that I dislike in life, but waiting is probably one of the things in the  Top 5 List. My impatience grows bigger when I have to deal with this problem. Here are a few examples:

1. When I was little, I couldn’t wait to become a big boy

2. When I was in the university, I was too impatient to finish my study and go job-hunting.

3. Now I hate waiting for a phone call when the other person tells me to call back.

4. And I always hate waiting for an appointment; especially when they are late.

Face it, you will come across this problem every now and then in your life and it’s never going to be a pleasant thing to do. Especially when you have to wait for something that is still uncertain such as a negotiation deal with the Japanese (evilsmirk). Or worse, a fixed appointment in the morning that is postponed at the last minute and you are told to “wait for their phonecall” that often could take up the whole day to wait, only to hear that your service will not be required for that day. A friend told me that waiting is part of my job, but I still hate it no matter what.

Enough babbling for the night 🙂

Living Alone: A Thought

Hari ini tidak ada posting yang khusus tentang topik tertentu; saya cuma mau curhat aja (boleh ya?). Saat sekarang ini saya pandang cukup krusial mengingat tak berapa lama lagi saya harus mengambil keputusan cukup penting: tinggal sendiri. Keluar dari rumah memang sudah lama saya pikirkan namun karena selalu terbentur pada pro dan kontra, jadinya maju-mundur terus.

Lalu mengapa sekarang? Ya, memang ada peristiwa tertentu yang bersifat pribadi yang memicunya dan beberapa orang pastinya akan mempertanyakan langkah saya. Namun ada baiknya saya memikirkan ulang lagi dan mengambil langkah tepat dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Namun sebelumnya ada banyak hal yang mesti dipikirkan. Misalnya:

– Bebas berbuat semaunya di tempat tinggal sendiri

– Mengatur waktu lebih baik

– Urusan makan, tanggung sendiri

– Kalau sakit, ya nikmati sendiri

Itu baru beberapa saja. Namun entah mengapa, meski banyak kesukaran yang nantinya dijalani, saya merasa bahwa langkah ini cepat atau lambat mesti dijalani, siap atau tidak siap.

So help me God.

Keep On Writing

Writers are often haunted with what is called writer’s block. It is often associated with professional writers that run out of ideas to write. It happens to all of us at a time, and it surely happens to me now. Although I do not call myself a professional writer or blogger, the urge to produce fresh writings in a timely manner is sometimes overwhelming that it results in a writer’s block, or blogger’s block. So why does it happen and how do you cope with it?

The cause may be various, from simply lacking an inspiration to a certain mental pressure that would cause an author to abandon his/her profession. As for me, staying at home for too long usually plays a major role. A man with itchy feet like me would always try to explore the outside world and see new things. I don’t really need to go out backpacking; a simple visit to the mall often would open my eyes. Watching a vibrant world around me would send fresh input to my brain that in turn could trigger the inspiration to pour out.

But sometimes you don’t have that luxury to go out. Maybe you’re tightly “locked” to your office or school. Browsing the internet and keeping in touch with friends through your cellphone don’t help you anymore. If that’s the case, my advice to you is to just keep on writing. Even a blogger’s block may become an inspiration for you to write about that particular feeling. Just keep writing, no matter how nonsense it may look, until you “crack open” your brain for new ideas.

Just giving you my two-cents for the day ^^

Kopdar Dadakan Blogor – deBlogger

Narablog, istilah Indonesia untuk seorang penulis blog, sudah pasti senang menulis. Melalui tulisan dia mengekspresikan hati dan pemikirannya dengan tujuan memberi pemahaman baru bagi pembaca. Namun seorang blogger biasanya tidak berhenti sampai di situ saja. Blogger pada dasarnya senang berkawan dan cenderung mencari teman-teman sesama blogger untuk dapat bertukar pikiran. Pertemanan itu bukan hanya dari komunitas tertentu saja, namun bisa juga antar komunitas. Seperti yang terjadi dengan saya hari ini.

Blog Writing – TOEFL Style

OK, so I’ve set up a blog with a dedicated domain and a paid hosting. The rush of installing WP and themes is complete. Quick learning on how to install web stats and SEO was done while drinking coffee. So that’s it, I’m ready. Oh, but did I mention writing? After blogwalking on several sites and reading various styles of writing by prominent bloggers as well as newbies, I cannot help but think how on earth am I going to become like them? I cannot write poetic-like sentences or academic-style explanation. I’m not a journalist or traveler (well I am, once in a blue moon) and certainly not a book writer. So how can I express my thoughts and feelings in my own style without having to compose thousands of words but still make a statement?!

Riuh-rendah Apotek Rakyat

Anda atau keluarga Anda sakit dan Anda harus membeli obat dengan harga mahal? Obat Anda adalah resep dokter yang tidak tersedia di apotek dekat rumah? Atau Anda ingin membuka apotek dan memerlukan suplai obat-obatan dan alat-alat kesehatan dengan kualitas baik dan harga bersaing? Tidak perlu kuatir. Ada sebuah tempat di Jakarta yang bisa memenuhi semua kebutuhan Anda.

miladeBlogger sudah bergulir

Ada beberapa peristiwa penting di bulan Mei ini. Pada tanggal 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional. Lalu tanggal 13 Mei diperingati sebagai Hari Ibu di berbagai negara, sementara di Indonesia sendiri diperingati dengan keprihatinan akan Tragedi Mei 1998 silam. Kemudian Hari Kebangkitan Nasional menyusul diperingati pada tanggal 20 Mei. Belum lagi adik saya yang berulang tahun tanggal 22 Mei (loh?!). Intinya ada banyak perayaan yang bisa kita lakukan di bulan ini, baik sebagai warga negara, keluarga, dan masyarakat. Tapi ada satu lagi perayaan unik di bulan Mei. Apakah itu?

Buta SEO

Seiring mulai jalannya blog baru ini, saya pun mulai mengutak-atik isinya. Untungnya tidak seperti pengalaman 2 tahun lalu ketika mendesain sebuah web jualan online sederhana yang sampai menghabiskan waktu 1 bulan hanya untuk mendesain sistem jualan online sederhana berbasis joomla; sebuah perjalanan panjang dan primitif karena sepenuhnya mengandalkan buku panduan. Sekarang ini selain saya sudah paham dasar-dasar CPanel, saya juga sudah mengerti WP, jadi eksekusinya cukup mudah. Selebihnya tinggal bagaimana menulis saja. Tapi ada satu hal yang cukup memusingkan.