Ground Control to Major Tom

Terkadang murid-murid saya bosan dengan ritme pelajaran yang itu-itu saja meski aktivitas di dalam kelas cukup bervariasi. Oleh karena itu aktivitas selingan berupa pemutaran film pendek atau belajar lagu baru seringkali ditunggu-tunggu. Demikian halnya dengan lagu yang mereka pelajari pada Selasa sore kemarin. Sebuah lagu berjudul ‘Space Oddity’ karya David Bowie keluaran tahun 1969 dan kemudian dirilis ulang beberapa kali oleh penyanyi yang sama.

Pada awalnya agak sulit bagi para murid untuk mengerti latar belakang lagu itu dan mengapa lirik-liriknya menggunakan kiasan seperti ‘kaleng timah’ untuk menggambarkan pesawat ruang angkasa. Namun setelah sedikit pemaparan tentang latar belakang lagu tersebut yang dirilis tahun 1969 dimana saat itu umat manusia sedang terkena euforia setelah pencapaian astronot AS ke bulan dan sedikit petunjuk bahwa tidak semua misi luar angkasa berjalan sukses, akhirnya para murid memahami isi lagu itu dengan cukup baik dan berkomentar polos, “It’s a really sad song.”

Lagu ini mempunyai lirik yang sangat cepat terngiang di kepala, yakni “Ground Control to Major Tom.” Ketika saya mengutip lirik tersebut di twitter, Aris Sunawar membalasnya dengan menyebut bahwa lagu ini adalah OST film Planet 51. Wah, saya baru tahu itu. Nampaknya lagu-lagu era tersebut dengan lirik yang umumnya sederhana cepat ditangkap oleh mereka. Ini terbukti oleh permintaan berkali-kali untuk memutar ulang lagu itu agar mereka dapat mempelajari lirik dan menyanyikannya. How amazing, anak-anak tanggung era digital dapat jatuh hati pada sebuah lagu keluaran tahun 1969. 😀

Simak videonya berikut yang merupakan klip rilis ulang (sayang informasi tambahan tidak tersedia). Video asli keluaran tahun 1969 juga ada; sila jelajahi situs Youtube. Enjoy! 😀

Blog Baru, Sakit Kepala Baru

Jumpa lagi! 😀

Jadi ceritanya saya berkunjung ke sebuah acara kopdar blogger pada akhir pekan lalu dan menyimak presentasi beberapa sponsor. Salah satunya adalah PANDI yang merupakan penyelenggara nama domain internet Indonesia yang memaparkan kebijakan barunya dalam menerima pendaftaran domain baru dan perubahan strategi bisnisnya di mana para peminat domain .id tidak dapat lagi mendaftar secara langsung ke PANDI melainkan melalui pihak kedua (registrar). Terus terang saya tidak mengerti mengapa PANDI menjalankan konsep ini oleh karena kebijakan tersebut otomatis menaikkan harga akibat margin yang tentu akan diambil juga oleh pihak kedua tersebut. Namun sepertinya ada pertimbangan perundang-undangan yang saya tidak pahami, jadi ya sudah saya ikuti saja sambil berharap semoga kenaikan harganya tidak bikin sakit hati amat. 😛

Nah, buah dari pertanyaan yang saya ajukan soal kebijakan baru PANDI itu adalah sebuah domain gratis .web.id yang langsung saya dapatkan hari itu juga. Wah tentunya saya senang sekali meski sebenarnya ini adalah domain .web.id kedua yang dimiliki. Pas tiba di booth PANDI di belakang ruangan, dengan berseri-seri saya meminta didaftarkan sebuah domain baru.

“Baik, Pak. Nama domainnya apa?!”

#kemudianhening

Terpanah Asmara

Kalau kamu sering ke karaoke, pasti kamu punya lagu favorit yang selalu dipilih untuk bernyanyi kan? Lagu-lagu yang kita pilih di tempat karaoke umumnya bukan lagu-lagu sembarangan melainkan lagu-lagu yang memiliki arti personal bagi kita; minimal lagu itu kita suka banget. Selain itu ketika kita menyimak lagu-lagu pilihan orang lain pasti pula kita berujar dalam hati, “Yah lagu itu gue suka juga, kenapa gue gak pilih itu ya?!” 😀 Kemudian satu ‘fenomena’ lagi pasca karaoke adalah pasti ada satu lagu yang mentok di pikiran kita setelah keluar dari tempat karaoke dan terkadang terus kita senandungkan hingga beberapa hari berikutnya. 😀

OK, I’m guilty of all charges. 😀

Post Hiatus

Saya baru hiatus. Demikian.

Kok bisa?

Sebenarnya ini tidak disengaja sih. Terakhir kali saya posting di blog ini adalah tanggal 26 Agustus 211 (Jumat), dimana biasanya hari Jumat adalah hari terakhir saya posting sebelum libur akhir pekan dengan pertimbangan tidak ada trafik yang signifikan pada dua hari libur tersebut. Kemudian pada minggu berikutnya sebagian besar masyarakat Indonesia sibuk merayakan Lebaran dan berlibur sehingga tidak ada waktu menengok blog, bukan? Kemudian pada minggu ini saya didera jadwal yang tidak biasa dan juga kondisi badan yang drop sehingga tidak dapat online. Maka jadilah 2 minggu lebih tidak posting.

Ya ya ya, itu semua hanya ALASAN! 😀