Tulisan berikut adalah lanjutan dari yang sebelumnya di sini.
Sejak tulisan pertama saya mengenai listrik prabayar dipublikasikan pada bulan Mei 2011, beragam tanggapan masuk hingga kini yang menunjukkan betapa perhatian masyarakat terhadap kebijakan baru PLN ini begitu besar. Menyimak berita-berita dan blog-blog yang mengulasnya, terlihat isu ini ditanggapi pelanggan dari beragam perspektif, dan tentunya, beragam emosi. Komentar-komentar yang masuk ke blog saya juga memperlihatkan emosi itu; umumnya para pengomentar mengeluhkan biaya yang tiba-tiba melonjak setelah migrasi ke prabayar dan juga token listrik yang agak susah didapatkan.
Bukan dengan maksud menyombongkan diri di depan Anda atau pun mengiklankan sesuatu dari PLN, namun selama hampir setahun ini saya tidak pernah mendapatkan masalah dengan meteran listrik prabayar di rumah. Bagaimana bisa?
Mari kita mulai dengan memeriksa dengan cermat perbedaan tarif listrik pasca bayar dengan prabayar:
Dari sini kita dapat membaca beberapa fakta berikut:
1. Untuk beban 450 VA
0 s/d 30 kWh: tarif prabayar lebih mahal daripada reguler
30 s/d 60 kWh: tarif prabayar lebih mahal daripada tarif reguler
60 kWh ke atas: tarif prabayar lebih murah daripada tarif reguler
2. Untuk beban 900 VA
secara umum lebih mahal daripada tarif reguler
3. Untuk beban 1300, 2200, 3500 – 5500 VA
secara umum sama dengan tarif reguler
4. Untuk beban 6600 VA ke atas
Blok 1: tarif prabayar lebih mahal daripada tarif reguler
Blok 2: tarif prabayar lebih murah daripada tarif reguler
Tanpa mengurangi rasa hormat dan simpati kepada para pelanggan PLN yang merasa dirugikan, saya sarankan Anda melakukan beberapa pengecekan berikut:
1. Periksa beban listrik Anda
Jika Anda pengguna listrik dengan beban 450 VA dan 900 VA, Anda bisa melihat bahwa tagihan listrik Anda dapat melonjak dalam situasi tertentu. Apalagi untuk pelanggan 900 VA memang secara umum konsumsi listrik menjadi mahal. Oleh karena itu Anda mungkin perlu memikirkan trik lain menghemat listrik atau menaikkan / menurunkan daya sekalian.
Apakah Anda dapat melihat ‘udang di balik batu’? Ya, terlihat PLN ingin menurunkan, bahkan menghapus, para pelanggan di golongan beban 900 VA untuk alasan-alasan tertentu yang bersifat ekonomis. Namun saya tidak menemukan artikel yang mendukung di internet jadi ini hanya sebatas dugaan pribadi.
2. Periksa apakah sebelumnya ada pemakaian listrik secara ilegal
Saya tidak mengerti soal listrik, namun logika awam saya mengatakan bahwa ada kemungkinan petugas PLN menemukan pelanggaran konsumsi dan mengembalikannya ke normal saat penggantian meteran sehingga konsumsi listrik seolah-olah meningkat, pada sebenarnya menjadi normal. Tentunya ini kasus per kasus sehingga tidak dapat kita tarik benang merahnya.
3. Periksa peralatan elektronik di rumah Anda
Beberapa alat elektronik memang boros energi seperti setrika listrik. Adapun alat yang ketika dicolokkan ke listrik menghasilkan semacam ‘kejutan’ seperti laptop juga dipercaya dapat meningkatkan pemakaian. Pada dasarnya Anda dianjurkan untuk menghemat listrik. 😀 Ada beberapa cara sederhana yang dapat Anda praktikkan yang dapat Anda baca di Tabloid Nova.
Meski Anda sudah memeriksa ketiga poin di atas, memang belum tentu ada penjelasan masuk akal mengenai anjloknya biaya listrik di rumah Anda, oleh karena itu tetap saya sarankan Anda menghubungi PLN terdekat untuk pengaduan. Demikian, semoga bermanfaat.
sebagai pengguna listrik yang sebulannya mbayar tagihan sampai 6jt perak, sebetulnya saya pengen protes. eh klo protes di sini, ada yg baca ga sih? engga ya? ga jadi protes deh 😀
tapi saya setuju tuh, emang ada indikasi memberangus yg 450v, padahal yah klo mereka pada upgrade ke900v padahal ga mampu bayar, bukannya malah nyusahin?
LikeLike
hehehe iya mestinya protes langsung ke PLN 😛
LikeLike
mohon ijin share ya.. 🙂
Program PLN sebenarnya itu mengajak pelanggan dgn daya 450/900 VA beralih ke 1300 VA. Sampe pernah digratiskan segala ihik.. etapi sekarang kayaknya sudah ndak gratis deh.
Hal ini pertama kali diusulkan oleh Dahlan Iskan sewaktu beliau masih menjadi Dirut PLN. Waktu itu, melihat trend pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum, beliau berkesimpulan bahwa kebutuhan masyarakat akan listrik pun juga bertambah. Bagi pelanggan Rumah Tangga, sudah banyak yg punya AC. AC, Kulkas, TV, dan berbagai peralatan elektronik lainnya (yang pastinya jika semua dinyalakan secara bersamaan, daya 900 VA tidak akan cukup) kebanyakan sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, yg mungkin dulunya tidak seperti itu.
Tapi, ini tidak disamaratakan ke semua pelanggan, hanya bagi yg mau dan berminat. Disinilah pemasaran PLN berperan hehe. Sampai sekarang juga pelanggan daya 450/900 tersebut belum diwajibkan kok, untuk pindah ke 1300.
Yang diwajibkan untuk pelanggan yg tambah daya atau pasang baru adalah penggunaan LPB ini.
Mohon maaf kalo penjelasannya kurang lengkap. Makasih sudah mau membahas soal ini ya 😀
LikeLike
justru lengkap banget dan menambah wawasan. terima kasih atas sharingnya ya 😀
LikeLike
karena pemakaian saya terbilang rendah, makanya saya engga mau berpindah menjadi pelanggan listrik pra bayar. enakkan pasca bayar, hehe
LikeLike
iya saya juga gak menganjurkan migrasi kalau memang gak dirasa perlu kok 😀
LikeLike
sekarang udah banyak yang berpindah ke listrik prabayar.. 😀
tapi tempat saya masih pake yang lama 😦
LikeLike
gapapa kok pake yg lama 😀
LikeLike
Jadi ribet juga saat bunyi tut tut tut eh kitanya lagi sibuk
mati deh tuh aliran listrik 😀
LikeLike
hahaha iya makanya isi ulangnya jangan nominal kecil dong. bisa repot nanti
LikeLike
Model langganan prabayar ini memang menuntut dan mendorong setiap pengguna untuk berhemat tidak menghambur-hamburkan pemakaian listrik.
LikeLike
itu dia kuncinya. thanks bro 😀
LikeLike
Masing2 ada kelebihan dan kekurangannya, sih. Orang rumah saya ga pernah mau make yang prabayar, maunya yang lama aja
LikeLike
masih setia pake yang pasca bayar… takut kalo pake prabayar malah lebih mahal.. hahahaahha
LikeLike
nggak juga kok. makanya liat2 situasinya 😀
LikeLike
Saya anak kos, tapi rasanya di sini masih menggunakan yang reguler, lebih nyaman kan, lagi pula memang tidak pernah menunggak tagihan :).
LikeLike
justru anak kos biasanya lebih gampang pake prabayar, kalo misalnya meteran listrik cuma 1 dan tiap kamar bayar patungan, biasanya rugi dan selalu ada potensi perselisihan. hehehe
LikeLike
Waktu itu saya rekor nunggak: Listrik 4 bulan, Air 6 bulan. Wakakaka…
Orang PDAM sampe misuh2 datang ke rumah pas saya lagi keluar, yg ada cuma mertua. Mertua bingung, dan saya jadi malu sama mertua.
Mungkin mertua saya mikir, “anakku kamu kasih makan apa? Air listrik aja kamu ndak mampu bayar!)
Hahahaha
LikeLike
waduh miris sekali ceritanya itu ya 😦
LikeLike
andaikan listrik swasta ada ya..
bakal saingan harga kaya bensin..
hehe 😀
LikeLike
iya, utk yang ini masih monopoli terus ya 😦
LikeLike
yakin klo ada swasta pegang listrik bakalan jadi murah?
LikeLike
biasanya begitu kan? 🙂
LikeLike
nasib saya serumah ada 5 keluarga, pemakaian pun berlebih, nampaknya beralih ke prabayar bisa jadi alternatif supaya lebih hemat
LikeLike
Hmm di daerah gue koq belum ada gerakan listrik prabayar gini ya..
Atau gue yg gak gaul? -_-
LikeLike
pasti ada kok. berarti siapa yg gak gaul ya?! #eh
LikeLike
keren euy..
sampai sekarang saya masih belum begitu peduli apa saya bayar lebih mahal atau lebih murah
tapi memang sih, tidak bisa dipungkiri kalau menghemat listrik itu adalah sebuah keharusan.
selain faktor biaya, ya faktor lain yang terdengar lebih idealis..demi bumi
😀
LikeLike
gapapa kok alasan biaya dipakai sebagai pemicu. kalo emang pascabayar terasa lebih murah, ya why not 😀
LikeLike
Yups.. memang listrik prabayar ini lebih mahal, tapi enaknya untuk yg punya rumah trus dikonrtakkan seperti saya…
Kalau orang yg ngontrak pake listrik semaunya, trus kabur pas bulan terakhir, kan gak bisa. Pengeluaran jadi bisa disesuaikan dengan keburuhannya. Kamu gak bayar, ya byar pet (mati maksudnya)! Hehehe..
Salam kenal ya
LikeLike
thanks for coming ya
LikeLike
Alhamdulillah, selama ini, rumah saya di Surabaya belom pernah ada gangguan dan keluhan apa2 semenjak memakai listrik prabayar. Bravo PLN! 😀
LikeLike
wahh hebat 😀
LikeLike
baru pasang listrik prabayar malah tagihannya gak karu-karuan. daya 900 watt masa 1 minggu harus beli isi pulsa 100 rbu
miris sekali sebulan berapa nih 😦 pdhal di rm saya daya 2300watt sebulan tagihannya cma 350rbu. lha ini watt kecil kok malah mengerikan prabayar pula 😦
LikeLike
banyak sih faktor penyebabnya. coba telusuri komentar-komentar di atas terutama yg dari petugas PLN ya 🙂
LikeLike
saya suly dari Lembaga Pers mahasiswa (LPM) EKSPRESI universitas Negeri yogyakarta. LPM kami kini tengah menggarap majalah dengan Tema Listrik Prabayar. dengan salah satu temanya adalah keluhan pelanggan terhadap Listrik Prabayar.
jika berkenan saya harap anda bersedia berbagi cerita mengenai pengalaman anda terkait listrik prabayar tersebut. untuk saya jadikan referensi dalam menulis majalah kami ini.
jika anda berkenan, saya dapat dihubungi melalui email di sulyuly@gmail.com.
atau di facebook. di suly yoetzoe.
tiada kata yang dapat saya ucapkan selain terimakasih. saya tunggu konfirmasi dan kerjasamanya dengan anda.
sekalilagi terimakasoh banyak
LikeLike
boleh aja. tapi kenapa saya yg mesti hubungi Anda ya? 🙂
LikeLike
mas bro mau nanya dong , kan dirumah gw pake listrik pra bayar
gw sering ke jepret rumah gw , soalnya pake pulsa yg 20rb trus
emang iya kalo gw beli yg 50rb jadi wattnya nambah ???
LikeLike
iya nambah sih
LikeLike
wahh bro bisa ane jadiin permasalahan buat skripsi nih
LikeLike
masalah banget tuh. hahaha
LikeLike
Sy ndak nyman
LikeLike
kenapa?
LikeLike
Ada gaj ya setrikan yg watt nya kecil….
LikeLike
Listrik token oke, no problem inovasi memang perlu, cuman masalahnya hari minggu ato tgl merah di daerah saya penjual pulsa listrik tutup.kayak saat ini nih jam 21.15 listrik mati padahal dari pagi saya cari-cari tuh si tukang pulsa token ga ketemu,mantep nih gelap2 an.bikin malu aja
LikeLike