Beberapa hari lalu di kelas Business English saya di Cikampek, kami belajar dan berlatih tentang ‘Ability’, yaitu tata bahasa Inggris yang menggunakan kata ‘can’. Misalnya ‘I can play a guitar’, ‘I can speak 3 languages’, ‘I can make calls and type emails at the same time’, dan beberapa lagi. Seisi kelas diminta membuat list kemampuan yang masing-masing lalu menguji rekan-rekan mereka, apakah mereka juga mempunyai kemampuan yang sama. Tujuan survei tersebut adalah mencari orang yang serba bisa dalam mengerjakan berbagai hal, tentunya sesuai standar subjektif si pembuat survei. Lalu suasana kelas berubah riuh dengan para karyawan pabrik yang berjalan kesana-kemari, menarik-narik rekan mereka untuk diajak wawancara, dan ‘memamerkan’ kebolehan mereka. Ah, kelas yang riuh bercakap-cakap adalah kelas yang hidup; suasana yang sangat saya sukai.
Wajarlah kita sebagai manusia cenderung memamerkan kemampuan kita dalam berbagai kesempatan, misalnya di panggung, menuliskannya di CV, sampai menggunakannya untuk menggaet calon pasangan. Namun jika kita ditanya ‘apa yang Anda tidak bisa lakukan’, selugas itukah Anda menjawab?