Berbagi Proses Menulis

Dear friends,

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan terhadap tulisan demi tulisan yang keluar dari blog sederhana ini. Pagi ini saya mengecek Site Stats dan terkesima dengan jumlah pengunjung yang lagi-lagi mencapai rekornya setelah tiga hari berturut-turut. Semalam blog ini ramai didatangi 165 pengunjung.

Angka itu memang kalah jauh dari trafik blog-blog yang sudah terkenal, namun seperti yang sudah disampaikan oleh seorang pengunjung blog ini: jumlah pengunjung yang tidak seberapa itu kemudian menjadi sahabat karena kita saling mengenal melalui blog masing-masing. Lalu ada pula yang menanyakan trik-trik blog dan ingin belajar. Terus terang, saya merasa tidak memiliki kompetensi apa pun untuk membagikan ilmu ngeblog. Namun demi menjawab pertanyaan teman-teman, izinkan saya berbagi proses penulisan yang sudah berjalan selama ini.

Mencari Ide

Benar-benar tidak ada panduan pasti dalam proses menemukan ide untuk ditulis. Yang minimal harus dilakukan hanyalah memasang mata dan telinga baik-baik ke sekitar kita dan menangkap sinyal apapun yang masuk ke otak dan hati. Kalau dulu saya cenderung membaca perasaan dan menuliskan postingan tentang perasaan saya terhadap kejadian tertentu, maka kini saya mulai menangkap sebuah peristiwa apa adanya dan ‘berbagi’ pada pembaca. Jadi intinya: emosi mulai dikesampingkan karena sifatnya sangat subjektif.

Menyusun Tulisan

Saya pernah mencoba berbagai format: free writing, liputan, refleksi, puisi, sampai opini terhadap topik berat. Saya tidak ingin terpaku pada satu pendekatan yang nantinya malah membelenggu kebebasan berekspresi oleh karena keharusan bertahan pada gaya penulisan tersebut. Namun yang pasti: saya tidak pernah menyusun kerangka tulisan. Tulisan mengalir begitu saja dari kalimat pertama dan ide-ide per paragraf datang sambil jalan. Setelah isi kepala keluar, barulah saya membagi-bagi ke dalam beberapa paragraf, memberi penekanan dan polesan, serta memeriksa redundansi, efisiensi, dan ejaan. Tergantung topiknya, lama penulisan bervariasi antara 30 menit hingga 4 jam.

Menambahkan Gambar & Video

Dulu saya tidak pernah peduli dengan gambar. Alasannya: tidak punya kamera *I know, lebay*. 😀 Namun beberapa rekan blogger lalu memprotes karena lelah membaca postingan saya yang isinya tulisan saja. “Gambar berfungsi memberi jeda dan mengistirahatkan mata,” begitu pandangan seorang teman. Akhirnya saya setuju dan mulai mencari gambar dari Google setiap kali menulis. Video pun kadang-kadang hadir. Kriteria pemilihan gambar: yang penting sesuai topik. Oh, kadang saya menyisipkan pula kartun di akhir postingan. Maksudnya adalah untuk mengembangkan gaya sendiri namun tampaknya kurang konsisten.

Memastikan Kelengkapan Postingan

Ini termasuk memeriksa kategori, tag, jaringan publikasi, dan hal-hal teknis lain.

Prinsip Umum

Ini selalu saya pegang: jangan ragu mengakui kekeliruan dan menceritakan kelemahan. Pembaca lebih menghargai kelemahan yang kita akui daripada keberhasilan yang kita banggakan. Meski jangan juga mellow hingga lebay. 😀

***

Apa lagi ya? Itu saja sebenarnya. Yang saya ingin tekankan adalah: tidak ada metode dan proses yang sempurna. Saya hanya membagikan apa yang telah saya kerjakan dan bisa saja orang lain mempunyai pendekatan yang lebih baik. Jadi: ceritakan proses penulisanmu juga ya. Saya ingin belajar. 😀

 

===

Sumber gambar: ahajokes.com

49 thoughts on “Berbagi Proses Menulis

  1. hampir sama dengan gaya penulisan saya,
    bebas, alirkan semua yang ada dalam pikiran, tuliskan semuanya lalu editing sbg proses akhir..

    Like

  2. paragraf ketiga u saya yah !!!

    kadang kita tidak jeli dalam membangun tulisan yg berasal dr pengamatan indrawi dan perasaan dr refleksi indrawi {sadapppp}

    yg jelas, kl saya sndiri, tulisn akan lahir kl ada mud !!!

    Like

  3. Sepakat! Ada istilah menulis adalah pekerjaan manusia sementara meng-edit adalah pekerjaan dewa. Memang sangat sulit meng-edit tulisan apalagi tulisan sendiri. Makanya kita memang harus menghindari meng-edit tulisan sendiri sebelum selesai ditulis. KArena energi kita akan habis hanya untuk meng-edit tulisan bahkan hanya pada bait-bait pertama. Jadi seperti tulisan di atas bilang. Tulis mengalir saja dan edit lah belakangan 😀

    Like

  4. Oooo….. begitu ya om?
    baiklah….. saya coba 🙂
    klo proses penulisanku masih amburadul om,
    jadi klo di-share … hmm gimana yah …. hmm …. *garuk2 kepala*

    Like

  5. penghargaan demi penghargaan diterima oleh Maha guru kita yang satu ini. Tapi, tidak pernah sekali pun ada acara makan2 untuk merayakan penghargaan2 yg diterima oleh beliau. ^-*

    Like

  6. Nulis kalo pas pengen aja.. Dan keseringan kok ga pengen yak 😀
    Mungkin memang butuh penyemangat nich

    Oia Sorry opa OOT
    Klo ngitung visitor itu pake apa ya
    Klo gua bacanya pake rss reader apakah dianggap sebagai visitor?
    Lalu klo ada 10 orang pakai reader yg sejenis apakah dianggap 1 atau 10 visitor 😀

    Like

  7. iya oom, idealnya begitu….

    saya inget banget kata2 kang Iwok Abqary:
    – Selalu bawa notes, pinsil. bisa juga pake notes di HP
    – segera catat ide yang terlintas, jangan pernah sombong menganggap memori otak kita cukup kuat untuk mengingatnya.
    – konsisten untuk nulis
    – terapkan reward and punishment
    – baca, baca dan baca ulang….

    #eaa kok jadi panjang… maaph #sungkem

    Like

  8. kalo saya menulis opa berdasarkan mood hahaha, kalo emang tertarik ya nulis hahaha *jangan diikuti*

    kadang ada ide, tapi karena ngak mood akhirnya berakhir di draft, sampai sekarang ada 100 tulisan di draft kagak posting 😦

    Like

  9. tadi saya ngetwit seperti ini:
    Tulis apa yang kamu pikirkan dan simpan, setelah itu susun ulang kalimat menjadi lebih baik #tipsmenulis
    kok pas baca sama ya idenya…. 😀

    Like

  10. paling lama 4 jam??
    #keplok-keplok
    mungkin tergantung tema yah om…terus terang klo saya udh dikasih tema rada susah…makanya saya lebih suka menulis lepas…opini…puisi pun butuh lama…enakan bacanya dari pada bikinnya…

    just to know sudah hampir 4 bulan tulisan ku ga kelar2…keselip2 tulisan bebas yg lain
    kumaha iyeu yeuh….

    Like

  11. kadang saya bingung harus nulis apa, haruskah saya mengikuti keinginan saya atau selera pembaca? karena bingung kadang saya nulis apa saja yang terlintas di pikiran saya, di sini saya juga nggak tahu harus komentar apa, yang jelas aku suka pada tulisan anda, boleh nggak aku baca artikel yang di password? kasih dong passwordnya! thanks.

    Like

Leave a comment