Sudah sering saya didatangi oleh murid-murid dari beragam usia yang menyampaikan keluhan yang sama: “Kok Bahasa Inggris saya belum sempurna ya? Bagaimana sih caranya supaya bisa lancar berbahasa Inggris?”
Terhadap keluhan-keluhan seperti itu jawaban dan observasi saya selalu sama: murid-murid tersebut terlalu bernafsu mengejar ketertinggalan dengan cara memandang mereka yang sudah lama meraih sukses dan seringkali kecewa karena dirinya sendiri masih jauh di bawah. Biasanya saya akan memulai dengan memberikan pemahaman atas kondisi mereka sekarang dibandingkan dulu saat pertama kali mereka bertemu saya di kelas. Salah satu yang disoroti paling awal adalah percaya diri sebelum pindah ke aspek-aspek bahasa lainnya. Inti jawaban saya adalah: sebenarnya kamu sudah melangkah maju dan patut senang dan percaya diri atas pencapaianmu itu. Small victories adalah perasaan yang perlu selalu mereka pelihara agar pandangan terhadap diri sendiri tidak melulu negatif.
Namun karena posisi saya sebagai trainer yang sudah lebih dahulu maju, seringkali nasihat-nasihat tersebut terasa kosong bagi saya sendiri tanpa dampak yang berarti. Sampai minggu lalu saya lalu merenungkan lagi arti small victories.
Saya mematut diri di depan cermin memandang badan. Tinggi badan 170 cm, berat 83 kg. Jauh dari ideal! Sebenarnya saya tidak buta kok; sudah lama saya menyadari hal ini dan merasa perlu melakukan sesuatu untuk meningkatkan stamina dan menurunkan berat badan namun selalu alasan penghalangnya sepele: malas dan tidak ada waktu. Sampai akhirnya saya menerima sebuah undangan reuni SMP yang rencananya akan berlangsung awal Desember mendatang dan mendadak otak ini terkesiap: saya tidak mau bertemu mantan cinta pertama dalam kondisi yang sekarang! 😀 😀 😀
Maka hari itu juga keputusan pun dibuat. Saya akan mulai menurunkan berat badan dan pada akhirnya meningkatkan massa otot dengan cara berolahraga secara serius. Pilihan pertama pun jatuh pada jogging dan bersepeda seputar kompleks. Saya bangun pada jam 5 pagi berbekal air minum dan aplikasi lacak olahraga keren di Android, yakni Sports Tracker yang membantu saya mengukur stamina, kecepatan, hingga kalori yang dibakar. Hari pertama, badan langsung sakit-sakit karena kaget diajak berolahraga tiba-tiba dan saya tidur berteman dengan Counterpain pada malam harinya. Hari kedua, mulai optimis sedikit meski masih belum banyak kemajuan. Hari ketiga, saya mulai frustrasi. Kenapa?
Karena saya hanya terpaku pada jadwal reuni dan juga angan-angan memiliki tubuh ideal dalam waktu pendek. Namun ketika memandang kondisi tubuh sekarang yang jantungnya sudah berteriak ketika mencoba sprint, harapan pun seakan musnah. Hingga akhirnya saya malu sendiri karena pernah mengajarkan ilmu berharga kepada murid-murid namun ternyata saya sendiri tidak melaksanakannya. Itu tadi: small victories.
Kenyataannya meski baru lima hari berjalan, hasil-hasil pelacakan menunjukkan angka yang meningkat meski sangat sedikit. Buktinya, berat badan saya turun 1 kg dalam 5 hari. Ternyata saya bernafsu melakukan terlalu banyak sehingga tidak menghargai kemenangan kecil yang bisa dijadikan patokan untuk kemenangan kecil selanjutnya. Tapi syukurlah masih awal-awal begini saya sudah sadar sehingga ke depannya dapat terus berpikiran positif. Saya ingin bagikan pencapaian cupu tersebut kepada Anda:


By the way, ada satu lagu favorit saya ketika jogging. Lagu ini berjudul ‘We Change’ dan diciptakan oleh Nathan Hartono, seorang musisi muda Singapura yang karya-karyanya sangat asyik untuk dinikmati. Perhatikan video klip berikut yang ia ciptakan ketika menjadi duta Eco Music Challenge 2012. Nathan bereksperimen dengan bunyi-bunyian unik di sekitarnya. Bohong banget deh kalo Anda gak suka! 😀
Wah tetap semangat kakak. Kita memang harus mulai membiasakan gaya hidup sehat *ngomong sama diri sendir* hehehe
LikeLike
terima kasih kakaaak
LikeLike
wah, pantas juga ya jadi jarang ke Mie Janda 😀
Hehe, saya pun melihat sahabatku ini semakin mendekati proporsional, bagi saya aja om biar saya gemukan 😀
LikeLike
wah waktu terakhir kita ketemu saya belum mulai kang. soal MJ sih, pasti akan jadi favorit tiap kali ke Cibinong kok 😀
LikeLike
woooghhh.. jadi pengen ikutan olahraga dech.. ^^
tapi jam 5 yak? ew.. bangun jam04.30 bangun aja masih hampir telat masuk kekantor *efek masak buat dinda* klo gitu olahraga di dapur lebih efektif sepertinya hahaha..
LikeLike
Olahraga apa tuh di dapur? Hehe
LikeLike
Bulan Desember nanti, timbangan badan oom Bradley berapa yah? 😀
LikeLike
semoga stabil aja di 60 sih. ahahaha bisa gak yaaaa
LikeLike
60 bisa, kak.
Nathan ini yang nyanyi di acara musik Andi Rianto di Metro TV itu kan?
LikeLike
Yup betul. Nathan yg itu 🙂
LikeLike
Olahraga? Saya sudah males banget, Opa.
Mending online. *pantesan*
LikeLike
wakakakak lalu skrg naik berapa kilo Gie?
LikeLike
wah, kok berat badan kita sama ya :p tinggi juga mirip2 😮
LikeLike
jangan2 kita kembar? *mendadak galau*
LikeLike
wew jadi malu sendiri, saya juga pengen kecilin perut nih om brad 😀 aplikasinya bagus tuh buat referensi, tapi sayang HP tak berandroid 😦 smoga sukses programnya om,… #jogingjogingdepanrumah
LikeLike
terima kasih. semangat bro 🙂
LikeLike
keren om (y)
gak mau coba pake app adidas micoach aja?ahaha 😛
Salam Olahraga 😀
LikeLike
udah nyaman pake sports tracker sih bro 🙂
LikeLike