Kalau disuruh memilih antara pantai dan pegunungan untuk tujuan berlibur, terus terang saya akan memilih ke pegunungan. Hidup sudah suntuk didera panas Jakarta, tak perlu lagilah saya berjemur di pantai. Maka dari itu sejak beberapa bulan terakhir ini aktivitas saya yang padat di Jakarta menguras energi dan saya kangen udara segar di pegunungan supaya bisa menghela napas dalam-dalam tanpa perlu memakai masker karena udara yang kotor. Lebih seru lagi kalau di pegunungan kita bisa sambil bermain-main dan mengikuti berbagai atraksi menarik dan tak lupa berwisata kuliner. Bisakah kita mendapatkan semua itu pada satu kesempatan liburan? Ternyata bisa!
Pekan lalu ketika pekerjaan sehari-hari sudah terasa sangat mencekik leher, saya memutuskan untuk kabur ke pegunungan bersama dengan rombongan berjumlah 10 orang ke Malaysia. Kenapa kok mesti mencari pegunungan ke Malaysia? Ohoho tunggu dulu. Kawasan pegunungan di Malaysia itu bukan sekadar pegunungan lho. Wilayah yang saya maksud ini menawarkan berbagai keragaman atraksi dan kuliner menarik yang sepertinya tidak mungkin dikupas semuanya di sini. Nama tempat tersebut adalah Resorts World Genting Highlands atau lebih dikenal dengan nama Genting Highlands.
Awal Pelarian
Pada Selasa pagi (16/Okt) pekan lalu, berkumpullah 10 orang yang sedang dalam kondisi stress tingkat tinggi akibat tekanan pekerjaan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan hendak kabur bersama-sama ke Resorts World Genting. Penerbangan ke Kuala Lumpur LCCT dengan Air Asia ditempuh selama 2 jam dan kami sudah menjejakkan kaki di bandara tersebut menjelang tengah hari waktu Malaysia. Urusan terlama di bandara ternyata bukanlah imigrasi dan pengambilan bagasi, sodara-sodara; melainkan beli simcard lokal! 😀 Kami mengerumuni dua loket penjualan kartu ponsel demi satu tujuan mulia: mengabarkan pada dunia via twitter dan foursquare bahwa kami sudah sampai di Kuala Lumpur. Aaaargh! 😀

Perjalanan lalu dilanjutkan ke Resorts World Genting melalui jalan tol yang mulus dan bahkan setelah keluar dari jalan tol pun kondisi jalan tetap mulus di total enam lajurnya sampai ke atas bukit. Terus terang saya iri melihat betapa pemerintah setempat membangun infrastruktur jalan yang tidak setengah-setengah dan jalan yang dibangun kuat sampai puluhan tahun ke depan tanpa mesti menambal aspalnya secara berkala.

Udara dingin mulai terasa ketika kami tiba di Gohtong Jaya untuk makan siang. Gohtong Jaya terletak di kaki perbukitan di kawasan Genting dan boleh dibilang sebagai kawasan kota pendukung bagi resort di atasnya. Di dekat sini juga terdapat stasiun Genting Skyway yakni tempat perhentian kendaraan cable car yang menuju ke resort. Sayangnya kami tidak sempat menaiki kereta gantung yang menawan ini karena sedang dalam pemeliharaan, namun kami bersepuluh memutuskan berhenti di kawasan ruko untuk makan siang. Menu siang ini adalah masakan India dengan bumbu karinya yang sedap.
Kenyang makan-makan, kami melanjutkan jalan-jalan ke destinasi pertama: Strawberry Park. Ahey, saya yang belum pernah ke kebun stroberi sangat bersemangat ketika kami boleh masuk ke dalam dan memetik buahnya, dengan membayar tentu saja. Buah stroberi yang kami petik dihargai RM 6 / 100 gram dan tak lupa kesempatan itu dimanfaatkan untuk foto-foto narsis. Eh tapi ternyata di situ bukan hanya ada kebun stroberi melainkan juga kebun lavender, sayur-sayuran, kaktus, dan jamur. Berikut biarkan gambar saja yang bercerita ya:





Chin Swee Temple
Setelah mengunjungi Strawberry Park, kami lalu mengunjungi sebuah kuil Buddha yang bernama Chin Swee Temple yang terletak di lereng perbukitan Genting. Terinspirasi oleh mimpi Tan Sri Lim Goh Tong, pendiri Resorts World Genting, yang didatangi oleh Dewa Chin Swee yang berkuasa memanggil hujan dan mengusir roh jahat, Tan Sri Lim lalu membangun kuil megah di Resorts World Genting ini yang, oleh karena sulitnya medan terjal, memakan waktu pengerjaan selama 18 tahun. Selain patung Buddha, Kwan Im, dan Chin Swee yang berdiri di beberapa tempat, kita juga dapat naik ke perbukitan di atasnya untuk menyaksikan diorama 18 jenis neraka yang dipercaya oleh warga Tionghoa. Di tempat ini kita juga dapat meminum air suci pegunungan yang dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan dan umur panjang. Berikut beberapa gambarnya:








Menembus Awan
Gohtong Jaya dan Chin Swee Temple, meski merupakan bagian dari wilayah Genting seluas 60 kilometer persegi, ternyata bukan bagian dari resort itu sendiri. Setelah kuil Buddha tersebut terlewati barulah kita memasuki kawasan hiburan Resorts World Genting yang sebenarnya. Kawasan resort yang berada di ketinggian 1860 meter di atas permukaan laut ini benar-benar berdiri di atas awan yang begitu menawan hati namun sekaligus dinginnya kadang menusuk tulang. Resort ini menawarkan segudang atraksi hiburan menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara, yang utamanya berpusat di sekitar Outdoor Theme Park dan Indoor Theme Park, lima hotel berbintang, beragam restoran dan tempat makan yang menggugah selera, dan atraksi hiburan lainnya yang menawan sepanjang tahun. Berikut beberapa gambarnya:


Perjalanan dari Jakarta hingga LCCT, Gohtong Jaya dan Chin Swee Temple seolah memberi gambaran awal tentang apa-apa saja yang akan kita temui di sana. Keindahan alam dan ketenangan religius yang ditawarkan kawasan sejuk di Malaysia ini barulah satu sisi atraksi di Resorts World Genting. Kemeriahan suasana sesungguhnya baru akan dimulai setelah saya menjejakkan kaki di lobby Maxims Hotel Genting dan menjelajahi tempat-tempat menarik di sana. Penasaran ingin tahu apa saja yang ada di sana? Akankah saya ke kasino? Ohoho, Resorts World Genting memang memiliki kasino namun atraksi lainnya jauh lebih banyak dan lebih menarik untuk keluarga. Akan saya ulas sejelas-jelasnya di tulisan mendatang. Tunggu ya. 😀