Mari kita istirahat sejenak dari serial #SEATrip untuk membuka Tasting Box yang dikirimkan oleh Sedapur. Apa itu Tasting Box? Dan apa pula itu Sedapur?
Sedapur adalah portal belanja makanan yang berperan menjembatani industri rumah tangga (mikro) di bidang kuliner dengan para calon pelanggan di internet. Selain menyediakan jasa bagi para pecinta kuliner untuk berbelanja, Sedapur juga membuka peluang bagi pada produsen makanan skala rumah tangga untuk memasarkan produknya lebih luas dengan cakupan pasar yang lebih bervariasi. Salah satu dari sekian inovasi Sedapur kali ini adalah mengirimkan Tasting Box yang berisi 3 sampel produk olahan para merchant mereka. Saya akan mengulas sedikit sampel produk yang sampai di rumah saya dengan manisnya baru-baru ini.
1. Kedai Es Pisang Ijo Genit
Inilah makanan tradisional Makassar yang terkenal itu. Terbuat dari bahan pisang raja utuh yang dibungkus dengan lembaran adonan tepung beras dan pandan wangi sehingga tampilan warna hijaunya cantik. Awalnya saya agak ragu menyaksikan penampilannya karena saya kurang suka jenis bubur santannya, lalu warna sirup merahnya tampak terlalu mencolok sehingga sedikit mencurigakan. Namun keraguan saya sedikit memudar ketika lalu membaca bahwa Cynthia Susanti Setiawan, sang praktisi kuliner pencipta es pisang ijo ini, meyakinkan bahwa sirup itu buatan sendiri dengan rasa pisang ambon. Akhirnya saya mencoba, dan: JUARA! Saya bisa menikmati bubur santannya yang ringan, sirup pisang ambonnya yang pas manisnya, dan pisang ijonya yang cukup ranum dan tidak terlalu keras. Sangat memuaskan! Saya sangat merekomendasikan Anda mencoba es pisang ijo ini.

2. Pempek Udang Emak Khas Bangka
Mengira saya akan menemukan pempek ikan dengan cuka coklat gelap layaknya makanan khas Palembang, saya salah besar. Pempek ini terbuat dari bahan dasar udang, bukan ikan. Lalu kuahnya bukan cuka asam-manis, melainkan bumbu tauco pedas. Saya sempat kaget dan merasa aneh dengan makanan ini. Namun ketika Mama saya datang (beliau berasal dari Palembang), dengan santainya Mama menjelaskan bahwa Pempek Bangka memang lebih banyak variannya. Bumbu tauco lazim dinikmati bersama pempek bangka meski beliau berkomentar juga bahwa tekstur pempeknya agak terlalu kenyal karena komposisi udang dan tepungnya kurang seimbang. Jadi saya bisa menerima varian ini dengan baik, namun saya juga setuju dengan Ibu saya, tekstur pempeknya kurang sempurna. Bolehlah untuk dicoba.

3. Bed Hair Guy Onigiri
Sepasang onigiri yang dikirim dalam tasting box tersebut saya sambut dengan sukacita, oleh karena makanan ini adalah teman saya ketika menjalani hari-hari mahasiswa di Jepang dulu. Hahaha. Murah dan mengenyangkan. Inovasinya boleh juga: onigiri alias kepal nasi berbungkus nori ini diisi dengan adonan tuna spicy yang lezat. Saya bisa menerima variasi rasanya, namun ada 2 poin yang sangat mengecewakan: kurang berbumbu kecap shoyu sehingga terasa seperti nasi biasa yang dimakan dengan lembaran rumput laut. Lalu saya tidak mengerti mengapa pembuatnya menggunakan beras Jepang dan menjadikannya bahan jualan. Beras Jepang dan Indonesia bagi saya sama saja; kuncinya terletak pada jenis beras dan cara mengolahnya. Sedangkan onigiri yang saya makan ini nasinya terlalu keras bagi saya yang terbiasa memakan masakan Jepang yang nasinya lebih lembut dan lengket. Sepertinya pembuatnya kurang menambahkan air ketika menanak nasi sehingga terasa seperti belum matang. KESALAHAN FATAL! Kalau yang ini, lebih baik Anda jangan mencobanya.
