Pernahkah Anda mengedipkan mata Anda (wink) kepada orang lain? Atau pernahkah Anda ‘dikedipin’ oleh orang? Ada beragam tanggapan terhadap aktivitas mata yang satu ini tergantung pada budaya di mana kita tinggal. Definisi sederhananya, mengedipkan satu mata dilakukan secara sengaja sebagai salah satu bentuk komunikasi non verbal. Kedipan mata sebagai salah satu ekspresi wajah umumnya menyiratkan pesan tersembunyi atau memberi tanda akan sesuatu serta dapat mengundang respon positif atau negatif tergantung pada konteksnya. Mari kita telaah beberapa kasus berikut:
- Adi merengek-rengek karena menolak pergi ke dokter. “Nggak apa-apa, Sayang, Dokter nggak akan suntik, kok.” Sang Mama kemudian mengedipkan mata pada Nina, si kakak, yang segera menangkap maksud ibunya.
- “Kulkasnya bagus ya, Pa,” Rosy berkata pada suaminya sambil mengedipkan mata. “Iya, ya, Ma. Tapi kulkas di rumah kita juga masih OK, kan?!” Martin membalas kedipan istrinya.
- Nita: “Wah, makasih ya udah bela-belain anterin buku gue.” Brian hanya menyeringai sambil mengedipkan mata.
- “Kamu cantik, deh. Berapa?” Decaknya sambil mengedip-ngedipkan mata.
Nah, bagaimana pandangan Anda terhadap keempat situasi di atas?!