Sejak beberapa tahun lalu saya kerap melakukan perjalanan bisnis ke beberapa kota, utamanya di Jawa, saya selalu direkomendasikan kantor untuk menginap di jaringan hotel-hotel internasional yang selalu kami gunakan. Maklum kalau untuk urusan kerja, saya tidak bisa bertingkah layaknya turis backpacker yang ‘rewel’ soal penginapan. Dalam perjalanan bisnis yang paling penting ya: pekerjaan. Mata dan telinga rasanya tertutup dan memilih hotel pun didasarkan pada kepraktisan belaka; faktor estetika tidak saya perhatikan.
Tapi saya ingin cerita sedikit ya: saya pernah mendapatkan kejutan menyenangkan ketika kehabisan kamar hotel di Bandung dan seorang kawan baik menyarankan saya menginap di Hotel Santika Bandung. Saya lalu menurutinya karena memang tidak ada pilihan lain. 😀 Namun kali pertama saya menginjakkan kaki di hotel yang berlokasi di pusat kota Bandung tersebut, saya terkesima melihat betapa hotel ini tampil mengesankan untuk ukuran penginapan berbintang tiga. Perhatian manajemennya terhadap hal-hal kecil bercita-rasa Indonesia membuat saya seketika betah berlama-lama di Bandung.
Hal yang sama terulang kembali ketika saya berkunjung ke Purwokerto belum lama ini. Lama tak menginjakkan kaki ke kota pintu gerbang ke Baturraden tersebut, saya butuh tempat menginap yang tak lagi memerlukan penyesuaian diri, mengingat saya datang ke sana (lagi-lagi) untuk bekerja. Maunya langsung fokus, tidak usah berpikir hal-hal lain seperti hotel, misalnya. Maka dengan girang (ya, girang!) saya menjatuhkan pilihan pada Hotel Santika Purwokerto yang saya dengar baru membuka total 121 kamarnya bagi para tamu pada Mei 2013 lalu. Masih resik sekali.
Hotel yang beralamat di Jl. Gerilya Barat No. 30A, Purwokerto ini terletak di lokasi yang cukup strategis di pusat Banyumas. Tak jauh dari stasiun kereta api dan terminal bis, jalurnya bahkan dilewati oleh bis-bis antarkota sehingga memudahkan para tamu yang datang dengan moda transportasi tersebut. Layaknya jaringan Santika pada umumnya, salah satu ciri khas ‘rumah’ di Purwokerto ini adalah desain interiornya yang khas Indonesia dengan mengusung cita-rasa dan kearifan lokal. Ini tampak dari beberapa karya seni instalasi logam yang mengangkat tema patung dan batik Banyumas yang tampil cantik dengan suasana ruangan yang didominasi warna kuning, merah tanah, dan keemasan, sehingga kesan utama yang terasa adalah seperti berada di rumah sendiri di kaki Gunung Slamet.
Saya menoleh ke kiri dan membaca nama ‘Sekar Surya’, yakni nama yang disematkan pada restoran hotel yang letaknya berdampingan dengan kolam renang dan sebuah ruangan tempat berolahraga. Untuk ukuran hotel berbintang tiga, sekali lagi Hotel Santika Purwokerto tampil dengan detail ruangan yang sangat resik berhiaskan bunga-bunga anggrek segar dan tata meja bernuansa hijau teduh pada alas piringnya. Ada beberapa pojok makanan yang bisa dinikmati kala makan pagi: main course, dessert, omelette, dan makanan Indonesia.
Ada pengakuan di sini. Setelah sehari saya mengunjungi Purwokerto saya ngotot ingin mencoba tempe Mendoan di beberapa tempat dan akhirnya seorang kawan membawa saya ke dua restoran yang terkenal dengan Mendoannya, lalu dua angkringan di pinggir jalan (lupa namanya) yang juga ternama sehingga saya bisa melakukan ‘sampling’ kesemua jenisnya. Setelah puas, baru saya pulang dari misi berburu Mendoan. 😛 Namun siapa sangka ketika besok paginya saya turun sarapan dan menemukan seorang staf hotel sedang menggoreng Mendoan harum tak jauh dari pintu masuk restoran? Ketika saya mencobanya, astaga, Mendoan ini bisa jadi yang terenak yang sejauh ini saya cicipi. Bukan di tempat-tempat yang katanya terkenal tadi, melainkan tak sengaja waktu makan pagi. 😀
Eh iya, sudah mengintip kamar tidurnya belum?
Nyaman kan? Lalu bagi blogger seperti saya, fasilitas apalagi yang saya cari kalau bukan WiFi? Super kencang pokoknya.
Oh ya, kesemua foto di atas BUKAN foto saya, lho. 😛 Saya ambil dari Photo Gallery Hotel Santika Purwokerto. Eits tapi tenang, foto-foto jepretan saya sendiri pun ada. Sila intip slideshow berikut ini ya:
Saran-saran
Sebagai tamu yang tahu berterima kasih atas sambutan hangat keluarga besar Santika di Purwokerto khususnya Mbak Widuri Yanuarty dan Mbak Anissa Sri Wahyuni, boleh dong ya saya memberikan beberapa saran perbaikan layanan. 😀 Yang pertama soal lokasi. Memang lokasi Santika sangat mudah dijangkau dari stasiun kereta dan terminal bis, namun di sekitar Jalan Gerilya Barat itu sebenarnya tidak ada tempat yang menarik; kesemuanya ada di sebelah utara sampai melewati kampus Unsoed ke arah Baturraden. Oleh karena itu sebaiknya pihak Santika membuat semacam peta wisata yang jelas beserta opsi transportasi jika hendak berkeliling kota Purwokerto dan balik lagi ke hotel.
Saran perbaikan kedua adalah fasilitas olahraga yang perlu ditempatkan di ruangan yang lebih luas dengan peralatan yang lebih lengkap agar para tamu bisa lebih nyaman.
Sekali lagi, keputusan saya memilih Hotel Santika Purwokerto kemarin tidak salah. Saya tidak memilih tempat menginap, namun saya memilih ‘pulang’. Dan rumah resik di sebelah selatan ibukota Banyumas itu adalah tempat yang nyaman untuk pulang. 🙂
Dan Hotel macem ni belum ada di Bukittinggi nih mas. hehehe
Interior nya bagus dan enak dipandang.. 😀
Gue sangat setuju kalau buat fasilitas olahraga nya, soalnya bagi gue Fasilitas Olahraga hotel itu sangat penting. 😉
LikeLike
oh sering ngegym ya. cihuy 😀
LikeLike
wow… bestnya kat sini… cantik bangat
LikeLike
Memang cantik 🙂
LikeLike
Wah, hotel baru ya. Saya baru tahu.
Tiap lebaran, Purwokerto itu tempat mudik kedua setelah Demak.
LikeLike
Emang hotel baru sih.
LikeLike
Hotelnya keren.. ternyata di purwekorto ada hotel sebagus ini… kapan2 kalo ke purwokerto bisa jadi rekomendasi nech… 😀
LikeLike
terima kasih apresiasinya 🙂
LikeLike
pernah nganterin temen untuk kirim lowongan kerja ke santika hotel di jogja. dan jujur, wuih… tempatnya amazing deh pokoknya. 😀 sampai mikir, kapan bisa nginep di hotel2 kayak gitu ya? hehe.
LikeLike
hehe semoga kesampaian segera deh
LikeLike
ga pernah dapet tugas ke purwokerto. tapi klo santika depok sama ga yah kya gitu? 😀
LikeLike
pastinya pelayanannya setara ya
LikeLike
Pingin ngerasain liburan yg agak “mahal” dengan mengiap di hotel kayak begini. Semoga saja nanti blogger nusantara 2014 lebih “high taste” lagi mengenai menginapan, susunan acara dll. Lah blogger khan emang bukan golongan miskin to ya? mbok sekali2 nginepnya di hotel yg mewah kayak hotel di atas hhhahaha…. #eh
LikeLike
hahaha kalo mau nginep hotel mahal, acara non-blogger malah lebih banyak oom 😛
LikeLike
Makasih, Opa postingannya. Sampai sekarang saya belom pernah ke Banyumas, tapi tahun depan kayaknya bakal diajak-ajak ke daerah sana deh sama bos. Jadi udah tahu bakalan nyobain hotel yang mana. 😀
LikeLike
sama-sama 🙂
LikeLike
Om Brad terus jalan2 terus nih,
Jadi makin susah ketemu deh
Hotel Santika, sangat megah utk ukuran hotel Bintang 3
LikeLike
eh iya, kangen main2 ke MJ euy
LikeLike
Saya beneran kangen ingin berbincang dan banyak belajar darimu Om 🙂
LikeLike
yuk kita atur lagi 🙂
LikeLike
Dekorasi dan tataan nya keren
LikeLike
iya keren banget ya 🙂
LikeLike
sekelas lah sama lor in di solo 🙂
LikeLike
Lor In? ya. aku belum tau malah. hehe
LikeLike
mesti ada pakej melancong ni kan
LikeLike
mestinya ada, tetapi kemarin saya tak ambil paket apapun ya 🙂
LikeLike
Wuih keren ya pemandangannya ngadep ke gunung gitu. Kangen aroma khas Santika deh..
LikeLike
emang aroma khas santika kayak gimana sih? hehe
LikeLike
Kalau saya ke Purwokerto nginep di rumah orang tua saya gratis….
LikeLike
Wuih kapan2 aku nginep situ boleh ya 🙂
LikeLike
di purwokerto msh banyak yang lebih bagus dari ini….
LikeLike
Saya juga pernah menginap di Hotel Santika, tapi lupa di daerah/kota mana gitu, waktu ACI2010. Keren lah hotel ini, Bang.
LikeLike
emang keren sangat
LikeLike