Apa itu TEDxJakarta?
Wuih, 1 April. Yakin lo itu bukan April Mop?
Kedua pertanyaan itu menggelayuti otak saya bulan lalu ketika mendengar bahwa event TEDxJakarta kembali diadakan untuk kedelapan kalinya dan tahun ini mengambil tema Deceptive Truths. Sadar bahwa saya tidak tahu banyak, maka saya pun mencari tahu apa sebenarnya inti acara tersebut dan telah saya tuangkan dalam tulisan sebelumnya di sini. Akhirnya setelah yakin kalau acara itu bukan April Mop, saya hadir pagi-pagi sekali di Fine Arts Theater Jakarta International School dengan berbekal botol minuman yang katanya bisa diisi air di lokasi.
TEDxJakarta sendiri menghadirkan banyak presentasi dan tayangan yang menginspirasi hari itu (lihat selengkapnya di sini), namun kali ini saya ingin berbagi 2 sesi saja yang paling menginspirasi. Yang pertama adalah sesi pembuka yang sebenarnya tidak diumumkan sebelumnya: Gita Wirjawan – Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang mendahuluinya dengan bermain piano yang apik ditemani oleh dua pemuda mantan anak jalanan dari Bandung (tentang ini saya cerita nanti) memainkan lagu Man in the Mirror – Michael Jackson.
1. Indonesia adalah Bangsa yang Besar
Sering mendengar kutipan itu kan? Saya akui bahwa semakin ke sini kutipan itu semakin sayup dan dianggap angin lalu, bahkan omong kosong oleh sebagian orang. Namun omongan miring itu terpatahkan oleh Gita Wirjawan yang dengan suara berwibawa dan pengucapan Bahasa Indonesia dan Inggris yang sepadan fasihnya itu seolah mengajak kita menaiki kapal bernama ‘Indonesia’ dan berlayar 10-20 tahun ke depan. Gita membagi presentasinya dalam tiga poin dalam memandang ekstrapolasi ekonomi Indonesia yang luar biasa di masa depan.
Poin pertama yang perlu dipikirkan adalah pendidikan. Bagi negara yang sudah duduk di jajaran Trillion Dollar Economies dan teratas di Asia Tenggara, jumlah pemegang gelar MBA dan Ph.D. masih terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia. Hal ini menjadi kunci dalam pembangunan manusia Indonesia jangka pendek dan jangka panjang yang mesti dipikirkan bersama. Poin kedua adalah the relentless pursuit of excellence. Gita terbelalak ketika berkunjung ke Korea dan menyaksikan negara itu membangun dengan kecepatan tinggi bermodalkan sumber daya alam yang nol. Bagaimana dengan kita yang memiliki kekayaan alam yang segudang namun sudah berpuas diri hanya dengan berjualan kelapa sawit? Kalimat yang mengajak saya berpikir muncul di bagian ini: Would you choose hope over fear? Would you choose purpose over conflict? Sudah bukan masanya lagi kita berpikir untuk mengalahkan sesama negara Asia Tenggara. Waktunya kita bersaing dengan Cina, India, Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan Amerika. Poin ketiga adalah meraih perubahan dan berpikir dan mengejar hal-hal yang besar agar ke depannya kita tidak menjadi bangsa yang ‘biasa-biasa’ saja.
Terdengar melayang-layang? Bisa jadi. Inti sharing Pak Gita sebenarnya adalah berpikir positif mengukur kekuatan diri dan mengejar target yang, meski tinggi, namun dapat terjangkau. Waktu 15 menit memang terlalu pendek bagi beliau untuk berbagi banyak hal, namun kalimat-kalimat motivasinya cukup bagi saya untuk tergerak dan bergerak maju berbuat lebih banyak.
2. Dari Kotak Sampah ke Panggung Terang
Pernah membayangkan tinggal di kotak sampah seperti ini?
Tinggal di tempat seperti ini ternyata bukanlah mimpi buruk bagi sebagian anak-anak jalanan dan pengamen dari Bandung namun memang mereka pernah alami. Anak-anak jalanan ini kemudian direkrut oleh (Alm) Harry Roesli dan diasah kemampuan bermusiknya. Pendidikan informal tersebut kemudian diteruskan oleh Yala Roesliย yang siang itu membagikan pengalamannya mendidik anak-anak ini secara serius sampai musikalitasnya matang dan mampu bermain di pentas-pentas penting seperti Java Jazz Festival 2012, bahkan sepanggung dengan Dave Koz.
Menamakan diri 57kustik, kelompok musisi jalanan asal Bandung ini menggebrak panggung TEDxJakarta dengan soundtrack Super Mario Brothers yang populer tahun 80-90an. Namun satu hal yang perlu Anda tahu, saya tertawa girang sekaligus menangis menyaksikan penampilan mereka. Adik-adik kita ini adalah bukti bahwa harapan yang muluk-muluk sekalipun bisa jadi kenyataan. Simak saja video penampilan mereka yang sudah diunggah oleh Marshal Naulibasa ke Youtube (thank you, Marshal!):
Overall, hari yang sangat menyenangkan di TEDxJakarta: Deceptive Truths. Bagaimana, Anda masih optimis dengan masa depan Indonesia?!
menurut saya, ya secara saya kemarin hanya bisa mengikuti dari live tweet dan live streaming, apa yang paling inspiratif memang ada yang disampaikan oleh Giya Wiryawan ๐
ngomong2 kok postingmu telat banget mas, sampai selisih lebih seminggu ๐
LikeLike
ooo ngikut juga via live streaming ya ๐
postingan saya telat karena habis hiatus mas, minggu kemaren malas banget mau posting. hehehe
LikeLike
keren, saya mah belum pernah ikutan ๐ฆ
๐
LikeLike
ayo yg berikutnya ikutan ya kang ๐
LikeLike
saya optimis sekali. paling tidak mari kita mulai dari peran kita masing-masing, Pak…salam kenal ๐
LikeLike
sip. makasih kunjungannya ya ๐
LikeLike
widih keren banget, saya belum sanggup untuk ikutan acara seperti ini apalagi genre jazz
LikeLike
ini bukan acara jazz lo ๐
LikeLike
saya demen tuh sama 57kustik
band akustik binaan alm. harry roesli
salut sama karya musik mereka
LikeLike
saya baru nonton kemarin dan langsung suka ๐
LikeLike
Sering liat temen share tedex.. dan bner2 pnasaran..ternyata memang event yg bagus ya sepertinya..
Tentu saja optimis, kita lahir dan besar di negeri surga kecil, nusantara. Negeri kaya ๐
Proud to be Indonesian
*tulisannya berisi, suka sekali…*
LikeLike
terima kasih banyak, orangnya sendiri juga ‘berisi’ kan? =))
LikeLike
Pasti seru ya acaranya.
LikeLike
not bad at all
LikeLike
Mengamati dari ceritanya event ini penuh inspirasi yang dalam. Terutama tentang kehidupan anak jalanan (khususnya gambar tempat sampah yang jadi rumah tinggal)
Masa depan Indonesia sendiri saya nampaknya masih meraba. entahlah antara optimis dan tidak ๐
LikeLike
kita gak ada pilihan lain bro. harus optimis ๐
LikeLike
57kustik ini keren, kemarin pas JJF juga manggung bareng Dave Koz. Inspiring..
LikeLike
iya lo nonton ya Gie *manyun*
LikeLike
aksi 57kustik keren juga ya,, mengisnpirasi sekali ๐
LikeLike
memang ๐
LikeLike
Kenapa menangis bro.. Indonesia juga sedang maju tapi perlu bersama-sama rakan setempat . Perlu maju secara global.
LikeLike
ohohoho, menangis itu maksudnya karena terharu bro ๐
LikeLike
tahun lalu sempat ikut di TedX Makassar, harapan selalu ada untuk endonesiah
LikeLike
mantap mentong! #eh =))
LikeLike
I think I wanna join the next TED
LikeLike
ayuuuk
LikeLike
saya masih bingung apa itu TEDx. singkat y apa ya?
LikeLike
TED singkatan dari Technology, Entertainment, Design. Sedangkan ‘x’ menandakan bahwa itu adalah event TED yang dikelola secara independen
LikeLike