Post Hiatus

Saya baru hiatus. Demikian.

Kok bisa?

Sebenarnya ini tidak disengaja sih. Terakhir kali saya posting di blog ini adalah tanggal 26 Agustus 211 (Jumat), dimana biasanya hari Jumat adalah hari terakhir saya posting sebelum libur akhir pekan dengan pertimbangan tidak ada trafik yang signifikan pada dua hari libur tersebut. Kemudian pada minggu berikutnya sebagian besar masyarakat Indonesia sibuk merayakan Lebaran dan berlibur sehingga tidak ada waktu menengok blog, bukan? Kemudian pada minggu ini saya didera jadwal yang tidak biasa dan juga kondisi badan yang drop sehingga tidak dapat online. Maka jadilah 2 minggu lebih tidak posting.

Ya ya ya, itu semua hanya ALASAN! πŸ˜€

Pada kenyataannya beberapa kejadian tersebut saya gunakan sebagai tameng karena memang sedang malas posting. Padahal sudah beberapa kali saya membuka halaman baru dan siap dengan sebuah ide di kepala, namun entah mengapa semangat menulis tidak timbul juga. Sementara di lain pihak teman-teman blogger Depok, Makassar, dan Ambon sudah ramai mempublikasikan tulisan terbaru mereka yang utamanya berpusat pada aktivitas liburan. Sedangkan saya, tenggelam. 😦

Baiklah, sekarang mari kita mulai menulis lagi pengalaman dan pemikiran kita. Ada dua hal utama yang meresonansi pikiran saya dalam 24 jam terakhir, yakni peringatan 10 tahun Tragedi 11 September dan kericuhan yang terjadi di Ambon semalam. Saya teringat akan teman-teman Amerika saya yang sedang merenung dan berdoa akan keselamatan bangsa mereka dan teringat pula akan kawan-kawan saya sendiri di Ambon yang malam tadi berkeliling kota menjadi citizen reporter; melaporkan secara langsung apa yang mereka lihat sambil terus menyerukan pesan damai.

Yang saya renungkan adalah bahwa perdamaian yang sudah lama kita usahakan untuk dijaga ternyata sangat rentan oleh sobekan pisau tajam yang bernama konflik. Ambon adalah contoh nyata bahwa meski luka akibat kerusuhan dekade lalu sudah sembuh namun bekasnya masih ada. Butuh usaha jangka panjang untuk memeliharanya dan bahkan perlu pergantian generasi untuk benar-benar melanjutkan hidup. Jalan masih panjang.

Semoga sisa September 2011 ini menyenangkan.

32 thoughts on “Post Hiatus

  1. Syukur sudah sehat kembali, dan bisa kembali menulis.

    Tentang konflik itu, saya hanya sempat menyimak sepotong-potong di televisi, namun syukur tampaknya tidak meluas seperti dulu. Dan semoga kedamaian tetap ada di nusantara ini.

    Like

  2. eh? kita seperti janjian saja hiatusnya.

    turut prihatin atas apa yang terjadi di Ambon saat ini
    semoga tidak meluas kemana2 dan tercipta kedamaian segera, aamiin!

    Like

  3. Hiatus adalah suatu keniscayaan … semua blogger pasti mengalaminya sesekali, sering atau malah permanen. He he he, jujur Ramadhan to Lebaran kemarin saya sempat hiatus juga, tapi trus saya tutupi postingan hariannya setelah lebaran (karena dengan WordPress tanggal bisa diedit kan πŸ™‚ ).
    Nice video, adik-adik saya seruangan kantor seneng dengarnya karena buat mereka seperti mengenang masa lalu, padahal saya baru sekali nonton klip ini. Semoga sehat ya Mas Brad dan semoga juga Ambon segera kondusif πŸ˜€

    Like

    1. terima kasih bro. komentar ini seperti memupus perasaan bersalah yang seharusnya tidak boleh ada kala seorang blogger hendak hiatus πŸ˜€

      Like

  4. Ambon seperti juga Makassar..sering jadi komoditi pencari berita.
    kericuhan kecil saja selalu diberitakan dengan blow up berlebihan sehingga kesannya jadi seram dan sebagainya, beruntung jaman sekarang sudah sangat terbuka sehingga kita bisa mencari alternatif berita dari teman2 citizen reporter..

    πŸ™‚

    Like

  5. Semoga Ambon tetap damai dan semakin manise! E Jujaro deng Mungare, jangan bakalai, tapi bakupolo saja πŸ˜€

    iyah Oom, sisa sisa konflik itu masih ada yah. sedih bacanya. masak kecelakaan bisa diputer2 sampai jadi pembunuhan bernuansa sara. ck ck ck. luka yang kemaren baru saja mengering, sobke lagi deh πŸ˜₯

    Like

Leave a comment