Bodohnya!

Aduh udah sebulan ini hampor bisa dibilang butu sama sekali ini pikirannya, gak tau aoa ya mesti ditulis. pagia ini aja udah bertekad bulat menghasilkan satu postingan blog tapi tetep aja gak ada yang dihasilkan, kerjaan sepagian ini cuma browsing-browsing gak jelas. Sampai akhirnya saya menemukan sebuah postingan lama yang berjudul Free Writing. Bodohnya, kenapa gak dari tadi mencoba teknik itu ya?

Nah, kembali saya ulas sedikit ya, teknik free writing adalah teknis menulis apa saja non-stop selama waktu yang ditentukan, misalnya 5, 10, atau 15 menit… terserah. Jangan hiraukan struktur paragraf, ejaan, atau susunan ide yang keluar. Tulis apa saja yang sedang mampir di otakmu. Coba Anda lihat kembali paragraf di atas, banyak sekali kesalahan ejaan, bukan? Itulah hasil menulis dengan teknik Free Writing selama 1 menit.

Satu lagi kebodohan saya adalah menatap nanar layar ‘Add New Post’ dan merasa tertekan karena harus menulis minimal 500 kata hari ini. Padahal, berkicau di twitter saja sudah bisa disebut menulis, kan?! Atau seharusnya saya mencicil tulisan paling tidak 1 kalimat. Kalau sanggup, tambah 1 kalimat lagi, terus meningkat setiap harinya. Yang penting adalah: jangan berhenti menulis. Terus terang saya merasa bodoh karena kembali pada hambatan-hambatan lama. Kalau baru segini saja udah merasa buntu, bagaimana mau jadi penulis buku coba?!

Selamat menulis! Apa saja, berapa pun banyaknya, ia akan sampai pada hati pembacamu (quoting someone) 😉

39 thoughts on “Bodohnya!

  1. Bodohnya, saya juga semakin buntu ntah mau nulis apa, jadi saya coba free writing disini aja ya,:D, terima kasih Motivasinya.. perlu rajin-rajin menulis nih setiap hari biar tidak buntu.., sebab jika tidak diasah ibarat pisau maka akan tumpul dan nantinya tak bisa lagi dipakai mengiris kue, mangga, apel dan lain-lain.. ehh, apa nih yg aku tulis.. hehe. salam Opa..

    Like

    1. ehh gapapa, idenya serabutan namun justru itu intinya free writing: mengeluarkan semua yg ada di kepala. urusan editing belakangan 😀

      Like

  2. alloow oom.. lama ndak jumpo!
    *sok kenal akrab. hahahahhahaha*

    waktu SMP guru Bahasa Indonesia ku pernah mengajarkan hal yang sama,
    tapi dulu belon jamannya pake komputer heboh kek sekarang yah oom, jadi banyak tugas masih disuruh nulis pake tangan. Nah Beliau menyarankan kepada kami untuk menulis apa saja di sebuah kertas. dan jangan dibaca ulang.
    tulis saja berapa panjang, lalu tutup sebentar itu kertas,
    gak boleh dibaca, begitu kata Beliau,

    nah lalu setelah kita makan, mandi, maen gundu, pacaran, ngupil *ups*, baru deh kita buka itu kertas, nanti kita akan memandang tulisan itu jauh lebih bagus dibandingkan habis kita tulis langsung kita baca. karena kata Beliau, orang memiliki kecenderungan untuk menghapus tulisan yang baru saja ditulis dan langsung dibaca.

    eh aku dateng-dateng komen panjang bener yak.
    heheheheh..

    Like

    1. eh, trik yang menarik juga. jadi setelah ditulis mesti ‘diendapkan’ dulu ya.
      thanks Ais, akan saya coba praktekkan 😀

      Like

  3. hampir aja ngomong kritik salah tulisnya opa gara2 speedreading :mrgreen:
    hehehe

    satu kalimat disampaikan di twitter bisa menjadi dua tiga kalimat, satu dua paragraf, bahkan bisa jadi sebuah artikel di blog, dan tentunya opa ahli utk yg menulis2 begini, tul ngak opa?

    Like

  4. Dalam menulis saya juga begitu mas, yang penting tulis dulu. Namun ada hal yang saya sukai setelah menulis, yaitu mengedit. Ini bagian yang saya suka. Gak tau kenapa, pokoknya seneng aja 😀

    Like

  5. gara2 twitter jadi males menulis panjang, itulah masalahnya kenapa blogku setahun lalu melompong gak ada postingan baru

    yup
    menulis emang kudu gitu, tulis apa dulu yg mampir di pikiran kita
    tulis semaunya
    baru nanti kita susun menjadi lebih baik, biar enak dibaca 🙂

    Like

  6. hahahahahaha
    samaaaaaaaaaaaaaaaaaa
    abis postingan tentang Bu Inggit
    kok tiba2 saya stucked!!!
    bolak balik memulai eh baru satu baris mentok
    alhasil jadi nambah panjang draft box.
    sempat menuliskan soal kebuntuan juga
    tapi kok gimana gitu… g jadi published tulisannya 😀

    4hari tidak menghasilkan satu tulisan pun ckckck
    tapi ya sudahlah … nikmati saja Om
    ntar juga jadi novelnya xixixii

    Like

Leave a comment