Listrik prabayar adalah inovasi layanan dari PLN yang mulai disosialisasikan sejak tahun 2008 namun baru resmi diluncurkan pada tahun 2009 lalu. Prinsip dasar dari layanan ini adalah membebaskan konsumen dalam mengelola kebutuhan listriknya melalui meteran elektronik prabayar. Dengan adanya metode ini, maka pelanggan tidak perlu lagi direpotkan dengan urusan pencatatan dimana setiap bulannya kita mesti menerima kehadiran petugas pencatat masuk ke rumah dan memeriksa atau mengambil gambar angka meteran. Kemudian manfaat lainnya adalah tidak terikat kewajiban membayar setiap bulan dan lepas dari denda jika terlambat membayar.
Persoalan tagihan listrik memang seolah tidak beranjak dari segi layanan. Selama ini pencatatan meteran dan jumlah tagihan yang muncul selalu mengandalkan mata si pencatat. Ada kalanya tulisan si pencatat tidak terbaca dengan baik sehingga angka tagihan yang muncul terlalu mahal atau murah. Bagi pelanggan yang tinggal di rumah kos juga akan kesulitan menanggung beban listrik bersama-sama karena tidak pasti kamar mana yang memakan listrik lebih banyak.
Nampak praktis dan mudah bukan?! Tunggu dulu, mari kita tinjau kedua sisi mata uangnya.
Kelebihan
Poin pertama yang menjadi pertimbangan tentunya adalah kepastian pencatatan penggunaan kita. Rumah teman saya pernah mengajukan komplain ke PLN oleh karena tagihan listrik melonjak secara tidak wajar. Setelah diteliti, sumber permasalahannya adalah angka pencatatan yang keliru. Meteran listrik prabayar akan memastikan jumlah pemakaian kita sehingga potensi kerugian pelanggan bisa ditekan.
Poin kedua adalah tidak adanya kewajiban melunasi tagihan setiap bulan karena kita sudah melakukan pembayaran listrik di awal. Dengan demikian kita tidak mungkin menunggak dan terlepas dari kewajiban membayar denda keterlambatan di bulan berikutnya. Privasi pelanggan juga tidak terganggu karena tidak harus menerima petugas pencatatan di rumah.
Sedangkan poin ketiga adalah bagi para pelanggan baru, yakni tidak dikenakan uang jaminan langganan dan proses penyambungan yang cepat. Bagi para pelanggan migrasi juga dapat menikmati kemudahan yaitu gratis biaya migrasi (kecuali bila ingin menambah daya). Lalu tidak ada pula biaya abonemen setiap bulannya.
Poin keempat adalah kemudahan pembelian token listrik prabayar melalui beberapa kanal seperti payment point dan agen-agen yang menjual token, atau melalui ATM beberapa bank dan SMS/internet banking.
Kekurangan
Sekarang apa pula kekurangannya?
Pertama, meski sudah digaungkan oleh PLN bahwa tarif listrik prabayar lebih murah 3-5% dari reguler, nyatanya masih banyak pelanggan yang meragukan murahnya tarif tersebut. Ungkapan “Kok rasanya malah lebih mahal ya?” beberapa kali saya dengar, contohnya oleh Kang Achoey yang membuka kedai Mie Janda di Cibinong dan menggunakan listrik prabayar sebagai penunjang operasional kedainya. Saya sendiri pernah membaca hitung-hitungan perbedaan tarif yang mendukung pendapat ini namun lupa sumbernya. Yang jelas PLN telah secara konsisten membantahnya. Sebagai gambaran umum, simak diskusi di forum ini.
Kedua, kanal pembayaran masih belum banyak tersedia. Ada saja kan situasi tertentu, misalnya di kampung, dimana listrik pelanggan hampir habis pada Sabtu sore sementara semua loket pembayaran sudah tutup dan baru buka lagi pada hari Senin dan ATM hanya ada di kota?! Meski meteran prabayarnya sudah memberikan alarm peringatan yang cukup jauh sebelum padam otomatis, hal ini tetap akan menyulitkan si pelanggan.
Lalu sekarang bagaimana?
Yang jelas, meteran listrik prabayar sudah terpasang dengan manis di rumah saya 😀 sehingga boleh dibilang tidak ada opsi lain kecuali memanfaatkan apa yang ada. Migrasi ke prabayar paling tidak mengubah sedikit perilaku konsumen, yakni tidak menggunakan listrik for granted dengan menyalakan peralatan listrik semuanya dan semaunya. Di rumah saya, misalnya, televisi hampir tidak pernah lagi menyala karena semua informasi bisa saya dapatkan dari internet (TV-nya rusak juga sih). Jika direnungkan lebih jauh, perilaku irit ini akan mendukung program hemat energi guna menyelamatkan bumi.
Oh ya, ada satu kesempatan yang terpikirkan: Peluang bisnis menjual token listrik prabayar. Untuk sekarang rasa-rasanya belum banyak pasarnya ya, tapi bisa saja ke depannya lebih menjanjikan. Tinggal bagaimana mencari jalan agar kita dapat menjual produk tersebut dan mendapatkan margin. Ada yang tahu jalurnya?!
Bagaimana, teman-teman?! Apakah Anda juga pelanggan listrik prabayar? Ditunggu sharing-nya. 😀
Simak lanjutan tulisan ini di Menyoal Listrik Prabayar (2).
===
Sumber gambar: ppobsuryajaya.blogspot.com, matanews.com
itu mungkin PLN ngarasa lebih hemat karena gak perlu ngeluarin duit utk bayar petugas pendata meteran dan petugas kasir pembayaran loket…:)
anyway, perlu diapresiasi terobosan ini,. sudah lama saya dengar soal listrik pra bayar ini.
tapi yang paling krusial adalah bagaimana supaya tidak ada lagi pemadaman listrik sperti yg masih terjadi di kota2 luar jawa; balikpapan (kota minyak kota energi???), makassar dll
LikeLike
jangankan luar Jawa, di Bekasi aja kemarin mati lampu kok. hehe. tapi memang pemadaman bergilir sudah hampir gak ada sih. semoga di luar Jawa juga ada perbaikan 😀
LikeLike
sepakat daengrusle 😀
LikeLike
sepakat soal apanya sih sama deRus?! hehe
LikeLike
Aku dah jualan Token brow….
LikeLike
mantap. bagi infonya dong
LikeLike
Saya juga sudah dipasangi ini namun belum dipake sepenuhnya karena masih kos di dekat tempat kerja. Tarif isi ulangnya berapa yah? Dapat berapa unit? 🙂
Dan yg lebih penting:
Serasa lebih hemat ga, mas? 🙂
LikeLike
nominal isi ulang bervariasi mulai dari 20rb, 50rb, 100rb, sampe paling atas di angka 1 juta mas. Sebagai gambaran: isi ulang 50rb dapat 45 kwH.
soal ‘serasa lebih hemat’ nggaknya, moga2 saya bisa (kalo inget) utk share bulan depan ya Mas. hehehe
LikeLike
He he…, kalau mau hemat, katanya pasang pasca bayar, tapi pakai banyak akun yang ngambil KWh-nya rendah-rendah :D.
Saya lebih suka pasca bayar :).
LikeLike
oh gitu ya. ah tapi ribet banget ngurusinnya. saya sendiri juga bukannya minta diganti ke prabayar. tau2 aja di rumah udah diganti. kayaknya orangtua saya kepincut marketingnya PLN. hehehe
LikeLike
gak seru sepertinya yang pra bayar. klo pulsanya abis, mesti isi dulu.. gak bisa nunggak pembayaran… #eh
*ngumpet*
LikeLike
emang sih gak seru. gak bisa flirting sama petugas PLN lagi tiap bulannya #eh #lospokus
LikeLike
Wah saya kayaknya belum menjadikan ini soal, Opa..
Lha wong saya masih ngekost.. 🙂
LikeLike
trus skema bayar listrik tiap bulannya berapa? flat aja gitu 50ribu? rugi dong. hehe
LikeLike
Tanpa skema Opa, soalnya duit kost disamakan, makainya juga unlimited 24 jam.. hhee
LikeLike
asik benerrrrrrrr. wkwkkwkwkwkwk
LikeLike
Menarik sekali, Om. Listrik di rumah saya 450. Dulu waktu awal pindah, pingin migrasi ke 900 atau 1300 tapi koq ternyata pemakaian listrik kami tidak terlalu banyak jadi bayarnya juga tidak mahal. Mungkin nanti kalo jadi pasang AC baru migrasi, tapi belum kepikir untuk pindah ke prabayar. Alasannya klasik, khawatir pulsa (listrik) habis padahal gajian masih lama kan ber-AB 🙂
LikeLike
oiya pemikirannya beralasan juga. hehe. thanks for sharing
LikeLike
kayanya kontrakan saya masih belum make listrik prabayar deh
LikeLike
trus pake lilin dong?! #eh 😛
LikeLike
sempat juga ditawarin listrik prabayar,
terus yang pake di*kalin2 juga biar isi ulangnya ckp sedikit aja
ga abis pikir yah
‘petugas2’ itu selalu sudah punya trik sebelum prabayar benar2 berjalan 😀
untung si iman masih bercokol di dada si amin 😛
jadi saya tetep pake yang pasca saja deh 😀
LikeLike
diakalin? waduh kok bisa. japri for details ya #eh
LikeLike
hahahaha enak aja
klo dikasi tau ntar yg ngasi tau dosa ga? 😛
LikeLike
hehehehe
LikeLike
Tetangga pakai listrik prabayar, terasa enak kalau pulang kampung tuh, nggak perlu pusing mmikirin bayar listrik.
Cuma kalau lupa isi token, langsung byar pet:D
LikeLike
kan ada alarm sebelum metong 😛
LikeLike
pra bayar lebih hemat. dulu waktu pake pasca bayar dgn daya 900 watt bayarnya bisa 100 ribuan/bln. pas pake prabayar cuma 60 ribuan. knp demikian? krn prabayar gak ada biaya abudemen.
LikeLike
oh gitu ya. thanks atas informasinya 😀
LikeLike
hmmm menarik opa…
tapi saya blm merasakan dirumah pun sepertinya belum menerapkan, nah klo di mes ini pengen migrasi kesitu, alasannya krn loket bayar listriknya gajebo…kadang terima bayar kadang ga
tpi yg jd masaah stlh pake yg pra bayar bs migrasi lg ga ke pasca soalnya setelah liat di trit yg di kaskus kok sebagian berkeluh mslh harga…
tp klo dr faktor efisien kynya lebih efisien deh, ya terutama dlm mslh meteran dan pembayaran
LikeLike
itu salah satu alasan utama orang pingin migrasi ke prabayar: gajebo 😛
thanks for sharing
LikeLike
dan akan migrasi ke listrik prabayar, soalnya petugas PLN yg periksa catatan listrik suka aneh2, kasus saya, petugas pln yang merusak segel meteran listrik, saya yang kena denda. paling males berhubungan sama pln, sampai sekarang 😀
LikeLike
wogh. tiban aja itu petugas PLNnya #eh
LikeLike
Kost saya sudah beralih ke pascabayar. Mungkin karena selama ini ibu kostnya sudah capek terpaksa nalangin dulu duit listrik. hehehe
Salam kenal ^^
LikeLike
maksudnya beralih ke prabayar ya bro?! hehe. salam kenal, thanks atas kunjungannya 😀
LikeLike
Rumah (Papa) saya juga belom pakai yang prabayar, Opa. Masih yang lama penghitungannya.
Tapi denger-denger emang pada bilang cepet habis sih. 🙂
LikeLike
mungkin karena pake prabayar kita lebih awas kali ya? jadi berasanya cepet abis. hehehe
LikeLike
Sama, di rumah kami di Surabaya juga udah terpasang meteran prabayar. 😀
Bagi rumah yang sudah jarang ditinggali (dalam setahun hanya 8 bulan di sana), prabayar ini amat bermanfaat.
Gak usah repot menunggu tagihan datang, gak usah repot menunggu pencatat meteran, sekali isi “pulsa” listrik bisa untuk beberapa bulan. 😀
LikeLike
i see. bagus juga berarti ya
LikeLike
Saya sangat kecewa setelah mengganti meteran prabayar. Karena lonjakannya yang sangat tidak masuk akal. Daya 2200 W, dengan meteran pasca bayar maksimal penggunaan sebulan Rp 425.000. Begitu ganti pra bayar jadi Rp.1.000.000. Sudah lapor PLN dan bolak-balik dibetulkan tetep saja boros. Minta kembali ganti meteran pasca bayar, PLN alasannya muter-muter. Sudah berkali-kali petugas datang tidak ada perubahan. Sampai bela-belain ganti AC baru yang dayanya lebih kecil dan upaya untuk menekan pemakaian daya listrik, hasilnya tetep nihil. Jadi bener-bener meteran pra bayar mendatangkan masalah dan kerugian bagi saya…. :((
Kepada semua, hati-hati sebelum memilih pindah ke meteran pra bayar ya… !
LikeLike
Terima kasih atas sharingnya Ibu. Semoga yang lain bisa lebih berhati-hati 🙂
LikeLike
hal tsb dikarenakan kwh meter yang dulu sudah tidak akurat sehingga pengukuran listrik yang dipakai terhitung lebih kecil dari sebenarnya. sehingga setelah diganti prabayar pemakaian terhitung sesuai yang akibatnya tagihan menjadi naik.
Walaupun kembali ke pascabayar dengan kwh meter yang baru dan pengukuran yang akurat maka tagihan anda juga tidak akan turun.
Supaya lebih hemat, ubah perilaku konsumsi listrik anda.
LikeLike
(Saya sangat kecewa setelah mengganti meteran prabayar. Karena lonjakannya yang sangat tidak masuk akal. Daya 2200 W, dengan meteran pasca bayar maksimal penggunaan sebulan Rp 425.000. Begitu ganti pra bayar jadi Rp.1.000.000. Sudah lapor PLN dan bolak-balik dibetulkan tetep saja boros. Minta kembali ganti meteran pasca bayar, PLN alasannya muter-muter. Sudah berkali-kali petugas datang tidak ada perubahan. Sampai bela-belain ganti AC baru yang dayanya lebih kecil dan upaya untuk menekan pemakaian daya listrik, hasilnya tetep nihil. Jadi bener-bener meteran pra bayar mendatangkan masalah dan kerugian bagi saya…. 😦 (
Kepada semua, hati-hati sebelum memilih pindah ke meteran pra bayar ya… !)..
Jadi ngeri mau ke Prabayar nih…yang bener gmana yaa…ada yg bilang hemat sementara ada yg komplin..apa mungkin yg koment baik2 tentang prabayar orang2 dalam alias rung lingkup birokrasi pln..supaya pd pake prabayar…
MASALAHNYA…..
kebetuan tetangga kampung yg ikut2an…malah rencana mau balik ke pascabayar…kasusnya sama malah melonjak ketika pake program..PRABAYAR…
weleh…weleh..weleh…mana yg bener dan PROFESIONAL…Indonesia 33x
LikeLike
sejauh pengamatan di rumah saya sih, gak ada lonjakan pemakaian tuh. mungkin secara psikologis orang lebih awas aja kali karena pake prabayar, sehingga pemakaian ‘normal’ disangka mahal?
kalo kasus pemakaian 425ribu menjadi 1juta sih, emang aneh ya.
LikeLike
Bapak Ibu apalagi yang gajinya pas-pasan jangan pernah mau pake yang prabayar. Saya kapok, bener2 kapok…. Saya pake yang 1300 tiap bulan kalo pake pasca habis 240 ribuan termasuk ac kulkas majic com pompa air tv setrika kipas angin, kapan pun saya mau saya nyalain. 4 hari lalu saya pasang prabayar, karena ada iming2 bebas biaya beban, logikanya saya bayar pasca 240 nah kalo pake pra kan dikurangin beban berarti sekitar 200an saja.Namun apa yang saya baru saja dapatkan ternyata baru 3 hari kwh pra nempel sudah buat deg degan, dihari ke3 pagi listrik mati jam 4 pagi (isi pulsa pertama 20 ribu),akhirnya saya beli pulsa subuh2 dengan gedor tetangga yang jualan pulsa listrik, saya isi lagi 25 ribu, nah baru disi subuh tadi ternyata jam 11 malem, lampu indikator dah merah kembali..pertanda pulsa mau habis, saya bingung mau kemana nih beli pulsanya lagi kalo malem2 tetanggapun sudah lelap. Hitung2an sementara 3 hari aja sudah 45 ribu, nah kalo 30 hari berarti saya akan habis sekirar 450 ribu. GILA !!!! Apanya yang lebih murah pake pra bayar, kayak ARGO KUDA mana tiap hari harus negcek listrik mulu takut mati malemnya…!!
Baru 3 hari pasang aja saya dah kapok, pusnig ama stress takut dengar alarm lampu indikator merah. Saat ini saya hanya mau pake pasca lagi,tapi mungkinkah itu.
Pengalihan listrik pasca ke pra adalah KESALAHAN FATAL yang sudah saya lakukan, semoga ini tidak terjadi ke Bapak Ibu Sekalian. Demi Allah saya merasa menyesal dan dibodohi..
LikeLike
terima kasih atas sharing pengalamannya ya 😀
LikeLike
bener …deh bener bener ketipu gue…….listrik pra bayar tambah nambahin pekerjaan alias selalu ngecek ….meteran alias beda banget dengan listrik pasca bayar yang cukup sekali dalam sebulan ngurusin bayar pln…..dan hitungannya memang lebih mahal………………..kapooooooooooooooooooooook deh…. nyesel…sel………bayarnya sampai 5x lipat ….gila ndak….. salam wong pasuruan yang setres mikirin listrik pra bayar……..setelah tambah daya ke 1300 yang gratis …..dari 450 …..malah bayarnya dari 40 ribu bisa bengkak jadi lebih 150 ribu gila ndak………..untuk PLN yang katanya pelayannya PELANGGAN apa bisa prabayar 1300 kembali ke pascabayar 450 lagi…….dan lagi yang lebih kesel setelah ada tower telpon voltasenya turun drastis…..computer sering mati sendiri gara-gara voltase turun padahal udah pakai stavol/stabiliser yang pakai motor…..apa ndak lebih gila itu…..
LikeLike
waduh bisa begitu ya? coba komplain
LikeLike
TAKUTTTTTTT pake pra bayar….
Inget PENYEDOTAN PULSA HANDPHONE..???
dari meja kerja PLN, mereka utak atik itu pulsa listrik kita.
bayangin aja.. tiap wilayah pln nanti ga ada lagi yang rugi..
tau kenapa..??
bagian keuangannya kordinasi dengan bagian pemantau pulsa di tiap rumah pra bayar
lalu mereka “RUN” program blablabla…. sedotpulsa dari tiap rumah pra bayar
satu rumah bervariasi mulai dari RP. 10.000 sd. 100.000. x misalnya 100.000 pelanggan pra bayar = Rp.10.000.000.000 sampai 100.000.000.000 atau Rp.10 milyar sd. Rp.100 milyar mbok…dapat mereka sedot nantinya..
Apa q begitu TRAUMA yaa… lebih2 ingat perusahaan BUMN pun mulai menghalalkan segala cara untuk mencari pendapatannya dan juga menghabiskan uangnya..
indonesiaaaaaaa
APA respon PLN terhadap ini….?????
LikeLike
Maaf bapak, pulsa listrik tidak bisa disedot walaupun oleh PLN. token anada tidak bisa digunakan orang lain, kwh meter lain. yang sudah diisi akan masuk chip dan tetap didalam kwh meter.
LikeLike
to Anto, bisa diberitahu PLN wilayah mana, siapa pelaku oknum tersebut?? disertai dengan bukti2 yg ada, dan sepertinya anda tahu mengenai masalah tersebut.. atau anda sendiri pegawai PLN yg melakukan hal tersebut.. jgn menerbarkan kabar tanpa ada data dan bukti yg jelas..
LikeLike
Sya jg sdh mggunakn lstrik pra byr ni,tp yg membingungkan adl lstrik pra byr mlik sya ni kok tiap 2hari sekali mncul tnda “PERIKSA” pdhl kbel2 serabut yg ktny bs jd pmcu sdh dbrshkn dn dgnt dg kabel engkel…smpe2 cpek n malu rsany hrs bolak balik laporan ke PLN tiap mau isi pls (Mklum isiny cm sdkt2,jd srg lapor,hehe),apakah bsa ya dr listrik pra byr dgnti lg dg listrik pasca byr?
LikeLike
tidak perlu malu lapor gangguan ke PLN.
sekarang pun untuk perbaikan tidak dikenakan biaya dan tanpa tips.
terima kasih.
LikeLike
Mau sharing juga.. baru 2 bulan pake listrik pra bayar tapi selalu ada kata PERIKSA.. Herannya tetangga lainnya yang masangnya bareng gak pernah ada gangguan. Capek lapor ke PLN. Mana kalo ke telepon call centre hanya dijawab sesuai SOP dengan kalimat yang sama dari beberapa operator tapi gak pernah ada tindak lanjut … payah.. terus petugas PLN nya selalu berdalih ingin ketemu tuan rumah, padahal meteran listrik ada di luar dan bisa diperbaiki tanpa harus menunggu tuan rumah. Alasannya harus diperiksa kabel dalam, padahal di dalam gak ada masalah koq ..listrik juga masih nyala. Dari sorot matanya sih nunggu tips. Tapi kalo dibiarin ada kata PERIKSA pasti gak bisa dipake untuk isi ulang..karena selalu ada kata GAGAL. Pokonya capek deh…mending pake pasca bayar.. bayarnya tinggal pake internet banking.selesai.. gak usah ngecek2 sisa pulsa…. Nyesel juga lebih mahal dan lebih ribet..
LikeLike
Listrik prabayar adalah salah satu cara, mengatur kebutuhan daya listrik yang kita pakai kelebihannya, kalau dulu kita make seenaknya skarang kita seminggu sekali harus melihatnya. Tips tuk pengguna pra bayar adalah hitung pemakaian satu hari misal dr jam 06.00 s.d 06.00 keesokan harinya maka akan didapat angka pemakaian, berdasarkan angka itu kita bisa mengatur pembelian pulsa/token yang kita butuhkan pasti akan lebih terukur dan biaya yg keluar akan lebih berarti. kepada pengguna pra bayar sebelum anda menggunakan listrk para bayar tanyakan untung ruginya secara pemakaian jangan untung rugi cara pemasangan listriknya.
salam
AAN
LikeLike
terima kasih atas sharingnya mas Aan 🙂
LikeLike
kalo ak mendingan pake pasca bayar lebih irit drpd prabayar,coba kita bandingkan bayarny paling beda 2-3 doank ya mendingan pasca bayar donk bisa mengunakan semau kita
LikeLike
coba perhatikan sambungan postingan ini. Pascabayar gak selamanya lebih murah lo 😀
LikeLike
Prabayar ribet,eror mulu
LikeLike
Prabayar ribet,eror mulu,apa pln tidak rugi kalau meteran rusak trus di los /listrik tanpa meteran?
LikeLike
Saya beli rumah bekas Home industri, ternyata listrik prabayarnya sdh di jumper & lepas baut segel, Bagaimana baiknya agar sy bs me normalkan meteran listrik saya. mohon advise biar gak kena denda & ngurusin yg bikin ribet.
salam,
LikeLike
Sama listrik saya jg jd boros setelah ganti prabayar.biasanya 30 rbu sebulan ko jdi 100 rbu gak nyampek sebulan.setelah cek sana sini ternyata beda merk meteranya beda iritnya.meteran produk indonesia boros semua. Yg irit cuma merk hexing produk luar.tu pertama kali yg dipakai pln.saya pengen ganti merk meteran gak bisa kata pln semuanya sama padahal kenyataanya beda bgt
LikeLike
punya saya merk Star tapi hemat aja kok
LikeLike
aku dah pake listrik prabayar, soal boros sih ga tapi yang bikin jengkel sering mati sendirian, sementara tetangga yg menggunakan meteran lama terang benderang, terutama kalo tegangan turun, ada yang bisa ngasih solusi? udah dicoba pindah jalur kabel tetap aja.
LikeLike
mati sendirian? wah ada yg rusak kali tuh. coba lapor PLN lagi deh
LikeLike
numpang sharing,
masalah saya sama dengan @uces diatas, sudah berulangkali panggil orang PLN dan jawabannya sama “karena tegangan dirumah anda lemah pas beban puncak jadi meteran prabayar lebih sensitif daripada meteran pascabayar”. dan solusinya pun sama yaitu “harus bangun trafo up didekat rumah anda, berhubung trafo up itu biayanya besar jadi kalo cuma anda yang komplain kecil kemungkinan pembangunan trafo up itu ditanggapi dikabulkan oleh PLN”……
padahal, disekitar rumah saya baru cuma saya yang pake prabayar, jadi harus nunggu rame-rame dulu yang pake prabayar trus komplain….hufff
LikeLike
waduh utk ini sudah di luar kemampuan saya utk menganalisis. semoga cepat kelar ya masbro 🙂
LikeLike
bang kaya y mlh mhl-an pke prabayar kecewa bngt ni ma pln!
.
LikeLike
mahalnya jauh banget ya?
LikeLike
Sya pemakai listrik pra bayar. Yang jadi masalah, rumahku gak pernah didatangi petugas pencatat meteran. Ketika hal ini saya sampaikan ke PLN, katanya emang ada SOP yang mengatakan bahwa kalo gak diccatat oleh petugas maka digunakan patokan 3 bulan belakangan. apa benar demikian? mikir2 sie SOP ini merugikan pelanggan karna gak ada gunanya kita berhemat, ujung2nya pihak PLN menggunakan SOP tersebut dan petugas pencatatat meteran gak pernah mencatat dari rumah ke rumah. Mohon tanggapan PLN, apa emang benar ada SOP seperti itu. o ya saya di Lewoleba , Kab. Lembata, Nusa Tenggara Timur
LikeLike
setau saya memang tidak ada lagi sistem pencatatan untuk pemakai listrik prabayar. Pencatatan itu kan gunanya untuk menghitung tagihan di bulan berikutnya. Sedangkan meteran di rumah Anda kan tidak ada tagihan karena sudah Anda bayar sebelumnya sebelum listriknya dipakai. 🙂
LikeLike
PERNAH TIDAK KALIAN CEK JUMLAH KWH? PERTAMA KALI SAYA ISI 100.000,- DAYA 1300 DAPAT KWH 117, BULAN KEMARIN 100.000,- DAPAT KWH 111, BULAN INI 100.000,- HANYA DAPAT 109. KENAPA BISA DEMIKIAN……!!!????? APA EMANG UDAH NAEK DULUAN YANG 1300….!!??????
LikeLike
Pak gimana cara mengatasi listrik pulsa yang tiba2 mati, sedangkan pulsanya masi ada, ???? mohon sharingannya pak. makasih
LikeLike
Kalau Pulsa masih ada dan tiba2 mati berarti kemungkinan:
1. Meter bisa dalam keadaan Tamper, bisa dinormalkan dengan token Tamper (minta ke PLN). Tamper bisa timbul karena banyak faktor misalnya :
– anda mencoba membuka cover terminal.
– menggunakan arus berlebih dalam periode berulang2 (sampai 5x).
– memasukan nomor2 (mungkin coba2) token ilegal.
– menyuntik aliran di saluran sebelum meter.
– ada aliran liar dari tetangga ke meter anda,
– masih banyak faktor lainnya.
2. Anda menggunakan Arus yang melebihi kontrak, karena di dalam meter Prabayar sudah dibekali pembatas arus. (walaupun MCB anda ganti dengan arus yang lebih besar) meter akan mendeteksi penggunaan sesuai dengan setting saat keluar dari PLN. Setting ini bisa diubah melalui Token (Tambah daya).
3. Meter memang Rusak. Lapor ke PLN.
Peace
LikeLike
Sekedar bagi info.
Kenapa tiba2 penggunaan listrik kita bisa mendadak naik saat menggunakan listrik Pasca ke Prabayar ? ada beberapa kemungkinan yg bisa dijadikan alasan :
1. Meter Pasca Bayar umumnya sudah tua (>5 tahun) sehingga akurasi pengukuran juga berubah bisa tambah cepat argonya atau bisa lebih lambat argonya sehingga menimbulkan 2 efek psikologis pada pengguna saat beralih ke Prabayar :
– jika argo lama lebih cepat maka saat beralih akan terasa lebih murah.
– jika argo lama lebih lambat maka saat beralih akan terasa lebih mahal.
2. Tarif untuk Pasca memang lebih murah dibanding Prabayar sehingga kalau kita anggap akurasinya sudah sama2 baik maka tetap akan membayar lebih mahal.
3. Beban-beban lain yang tidak kelihatan seperti :
– beban PJU.
– dipotong fee untuk penjual eceran (retail), masing2 retail juga bervariasi, kalau dihitung ada
3 step pemotongan dari PLN sampai ke Retail terakhir sehingga kalau ditotal jadi banyak.
– sehingga nilai konversi ke KWH yang dipakai menjadi semakin kecil.
4. Grounding yang kurang baik di instalasi di meteran kita, karena untuk meter prabayar sudah disediakan (dan harus dipasang) saluran ke Ground. sehingga aliran2 arus dari tetangga maupun ke tetangga bisa terhindarkan. Ini umumnya tidak dipahami oleh banyak pihak bahkan instalatirpun kadang tidak tahu, sehingga konsumen yang dirugikan karena bisa saja pemakaian tetangga kita bocor melalui meteran kita sehingga argo meteran melonjak menjadi lebih cepat.
Anjuran agar bisa biaya lebih murah :
1. Pasanglah Grounding dengan sangat baik, sehingga terhindar dari argo kuda. (minta pihak PLN untuk mengecek kelayakan Grounding Meter Anda).
2. Menurut pengalaman sy beli di ATM jauh lebih murah dibanding kalo beli melalui eceran karena rute bank lebih pendek ke PLN sehingga fee potongnya bisa lebih murah.
3. Kalau memungkinkan belilah dalam jumlah besar karena kalau mengecer dalam jumlah kecil-kecli (sebulan bisa beberapa kali beli) maka anda akan dikenai biaya2 tadi berulang-ulang.
4. Berhematlan memakai listrik.
Peace
LikeLike
saran utk para pemakai meteran prabayar coba anda matikan switch listrik anda dan perhatikan apakah pulsa anda berkurang ?? krn hal ini terjadi dgn saya tidak ada konsumsi listrik tp pulsa terus berkurang, jd sewaktu penempatan kabel itu sengaja di buat boros agan pelangan mengadu ke pln dan mereka akan dtg kembali dgn minta ongkos tambahan “HARAP HATI2 BAGI YG MAU PASANG METERAN PRABAYAR”
LikeLike
saya pelanggan prabayar,dirmh saya sering trjadi pemadaman,lalu bagaimana pnghitungan meter setelah trjadi pemadaman?knp tidk diuraikan kerugiannya?kita sama2 tidak mau dirugikan,trim’s
LikeLike
Listrik meteran prabayar dengan yang lama jauh sangat berbeda,..betul kan…? ya.
disamping kecantikan dan canggihnya meteran ini sebenarnya pln dengan tidak sengaja menaikkan harga listrik,karena perbedaan antara meteran lama bulanan dengan voucher lebih mahal pakai pulsa…nggak percaya coba minta TDL ke Pln dan perhatikan secara seksama daya 900-1300 va lebih mahal Rp100,-per kwh dari listrik lama…dan pernah kita pertanyakan ke Pln nya…katanya kita tau kok seperti itu…tapi mau bilang apa itu sudah ketentuan dari pusat…
karena saya perhatikan dari listrik lama dengan daya 900 va hanya perbulanya Rp80.000,-setelah pindah dengan meteran prabayar per minggu harus ngisi pulsa Rp.50.000,- berarti Rp200.000 dong…mau minta pindah ke meteran lama tidak di kasih lagi sama Pln…
LikeLike