A Quest for Genre Blogging (2)

Menyambung postingan saya sebelumnya tentang Genre Blogging (atau Niche Blogging sebagaimana diistilahkan oleh Dodi), saya mendapat sebuah komentar tentang postingan tersebut yang sangat panjang dan menarik. 😀

Sebelumnya saya perkenalkan dulu si pengomentar ya. Namanya Lomar Dasika, seorang pekerja IT di sebuah hotel di Jakarta Selatan. Pemuda yang tinggal di Jakarta Barat ini pada dasarnya memiliki sepasang kaki yang “gatal”, alias gatal ingin selalu jalan-jalan. Sesuai dengan naturnya, ia selalu menyisihkan waktu liburan atau cuti untuk bepergian ke daerah-daerah tujuan wisata di Indonesia. Hanya di Indonesia, katanya. Obsesinya adalah berfoto di seluruh kota yang ada di Indonesia. Ia tidak tertarik menyibak Malaysia atau Thailand meskipun harga tiket sudah murah. Tangisnya akan membuncah kala maskapai penerbangan murah yang populer di Indonesia memangkas rute-rute domestiknya.

Selain seorang pengelana, ia juga seorang penulis di blog pribadinya yang mengkhususkan diri pada tulisan-tulisan perjalanan. Yang menarik dari tulisan-tulisannya adalah kemampuannya mengamati kejadian di sekelilingnya lalu dituangkan dalam tulisan yang mendetail dan berseri. Saya bisa keasyikan membaca sebuah posting tentang perjalanan dengan bis AKAP dari Surabaya ke Probolinggo; perjalanan yang “biasa” tersebut bisa menjadi menarik di mata Lomar. Itulah alasan saya menaruh Lomar sebagai feature dalam postingan ini meski ada banyak profil penulis lain yang sudah “mapan.” Berikut penampakannya:

Lomie narsis di Toraja Utara (by Lomar Dasika)

OK, sebelum dia tambah “melayang” dipuja-puji, saya sudahi perkenalannya di sini. 😀

Anyway, komentarnya di postingan saya tentang Genre Blogging tadi mengisahkan perjalanannya ngeblog hingga akhirnya mencapai bentuk yang seperti sekarang. Simak yuk sebagian ceritanya!

Sejak pertama kali berkenalan dengan dunia blog di tahun 2004, (atau 2003 yach?) saya tidak secara instan langsung memilih travelog sebagai genre blog saya :) Saya rasa, saya sama seperti banyak (atau semua) blogger di luar sana yang baru mengenal blog. Kita semua akan memilih topik apapun yang terlintas di dalam benak kita untuk dijadikan postingan. Namanya juga latihan ngeblog. hehehehe *ngeles*. Seiring perjalanan waktu, barulah mungkin blog tersebut akan berkembang dan bercabang. Entah tetap di jalur general atau niche seperti yang teman-teman di atas sebutkan. :)

Saya jadi ingat, blog pertama saya adalah blogspot! Saya harus berterima kasih sama teman saya, orang Gorontalo : Alexander Waworuntu yang memperkenalkan dunia blog kepada saya. Saya jadi ingat, Alex kala itu menulis tentang euforia kemerdekaan dan perasaan nasionalisme di kalangan generasi muda. Wih, saya langsung kesengsem berat sama blog saat itu. Keren sekali bisa menulis hal-hal semacam itu, pikir saya. Maka, mulailah saya menulis sesuatu secara random terhadap apapun yang terlintas di pikiran saya. Sayangnya, ini nggak berjalan lama. Blog tersebut saya tinggalkan karena saya tidak konsisten dalam menulis.

Kemudian, Yahoo mengeluarkan blog 360! (360 sudah tidak ada lagi sekarang karena sudah tidak disupport oleh Yahoo) Wah, saya tetarik untuk ngeblog lagi nich. Hehehe. Yang menyenangkan, blog ini lumayan customizable. Mulailah saya ngeblog lagi untuk periode waktu yang panjang. Kali ini, aneka macam pikiran dan pengalaman hidup saya, saya tuangkan dalam blog, termasuk diantaranya postingan mengenai perjalanan wisata saya ke beberapa daerah. Hohohoho. Inilah cikal bakal saya melahirkan travelog saya. Saya amati, beberapa postingan terakhir saya di medio 2007 kebanyakan mengulas tentang perjalanan keliling Indonesia. Eh lalu saya berpikir, kenapa nggak menelurkan blog tentang perjalanan saja yach? Kan lumayan, bisa berguna untuk banyak orang yang kebetulan mencari informasi perjalanan. Hehehehe.

Akhirnya, saya memutuskan untuk kembali mengaktifkan blogspot saya yang sudah tertidur selama 3 tahun tersebut. Hohohoho. Saya mulai desain kembali blog saya agar menjadi travelog yang fresh, start dari awal. Walaupun umur blog tersebut mulai dari 2004, tapi post pertamanya dimulai pada 2007. Hehehehe.

Dari curcol Lomar tersebut saya mengambil kesimpulan bahwa genre blogging adalah sebuah pembentukan karakter dalam menulis melalui sebuah proses alamiah yang tidak dapat dipaksakan. Kunci yang terpenting adalah passion kita dalam sebuah bidang yang akan menghasilkan tulisan bermutu dalam sebuah genre. Lomar terlihat memulai aktivitas menulisnya karena terinspirasi oleh blogger lain tentang suatu hal yang sama sekali berbeda. Awal-awal blognya pun berisikan segala macam hal sebelum lambat laun mengerucut ke tema tertentu, dalam hal ini travelog. Lalu bagaimanakah pandangannya tentang blogger yang tetap ngeblog tanpa menciptakan niche tertentu?

Saya rasa, nggak ada yang instan untuk melahirkan genre dalam sebuah blog. Lagipula, ini sebuah pilihan. Tidak ada yang lebih istimewa dengan menjadi blog yang memiliki genre. Blog random thought banyak pula yang menyenangkan untuk dibaca dan memiliki kualitas yang baik.

Saya sependapat dengan Lomar. Niche blogging hanyalah sebuah pilihan yang belum tentu menjanjikan kualitas tulisan yang baik. Sudah banyak contoh blog yang isinya melulu tentang blogging dan SEO namun kebanyakan tulisannya copy paste dari orang. Hehe. So, semoga sharing dari teman kita Lomar ini dapat memacu semangat untuk terus menulis ya. Ditunggu juga komentar dan sharing dari teman-teman tentang pengalamannya dalam menulis. 😀

===

Komentar Lomar selengkapnya dapat dibaca di sini.

Intip juga petualangannya menjelajah Indonesia (saat ini sedang di episode Sulbar & Toraja Utara) di sini.

63 thoughts on “A Quest for Genre Blogging (2)

  1. Haduhhh…I’m not worthy (icon di Yahoo! = ^:)^ )
    Oom…dirimu keterlaluan dech. Menjadikan saya sebagai tema postingan kali ini. Malu abis nich….hahahaha…..Tadinya saya pikir curcol saya mau dikembangkan dalam bentuk postingan tentang sejarah ngeblog. Eh, malah saya yang jadi paragraf pembukanya. Hahahaha….haduh. Nich muka udah merah banget dech :”>

    Anyway, tulisan saya itu hanya semata pemikiran saya selintas saja loch. Belum layak diquote apalagi dijadikan semacam referensi dan dijadikan dasar pengambilan kesimpulan. Dasar teorinya nggak ada sama sekali. Hahahaha…bener-bener dari hal yang terjadi ajah. Jadi kalau ada salah-salah kalimat atau apapun, maaf yach teman-teman…

    *dan fotonya itu loch….>.<* "TIDAAAAAAAAAAAAKKKK!!!" *melolong histeris di kegelapan malam* hahaha lebay…

    Tangisnya akan membuncah kala maskapai penerbangan murah yang populer di Indonesia memangkas rute-rute domestiknya. dari quote ini saya bisa menyimpulkan, dirimu sangat mengerti diriku yach. Hahahaha….:”>

    Yup, saya setuju sekali dengan konklusi yang Oom Brad paparkan. Akhir kata, niche maupun random thought memang sebuah pilihan 🙂 Baik atau buruknya, tergantung passion kita saat ngeblog 😀 Hmm…saya berharap saya bisa menjadi seperti Alexander Waworuntu, teman saya yang memperkenalkan saya pada dunia blog. Siapa tahu, saya bisa menjadi semacam inspirasi buat blogger-blogger muda *saya sudah tuaaaaa* dan baru *sok jadul nich…* hahahaha….

    Akhir kata, terima kasih banyak yach Oom buat ‘mempromosikan’ saya disini. Duh, bener dech, saya terharu banget akan kebaikan hati Oom Brad 😀

    Like

    1. OK, istilah “mengambil kesimpulan” mungkin terlalu terburu-buru ya. Lebih cocok “mendapat kesan” sebenarnya. 😀 Tapi ya biarkan sajalah begitu. Toh memang saya gak sedang menulis sebuah karya ilmiah. Hehehe.

      Ditunggu traktirannya *teteup*

      Like

  2. nice….
    btw, genre blogku apa ya?! hmmm..belum punya karakternya… semoga bisa banyak belajar dari om brad dan mas Lomar Dasika (hello mas lomar, salam kenal)… 🙂

    Like

    1. Halo Kang Abid 🙂

      Salam kenal juga 🙂
      Waduh, saya bukan seorang guru, jadi jangan belajar dari saya. Kita belajar bersama-sama saja yach…saya juga masih dalam tahap belajar koq :”>

      Like

  3. halo Lomar, salam kenal…berteman yuk…^_^
    aku sebenernya juga suka travelling dan punya obsesi utk bisa backpackeran keliling indonesia, tapi susah ngatur waktunya 😦 jadi mau ikut travel imagination aja deh sama Lomar..hehe

    saya sendiri punya personal blog yg mencatat kegiatan saya sehari2 sebagai stay at hom mom..hehehe…tapi saya bikin blog juga buat kegiatan pramuka perumahan yg baru 3 taun ini saya & suami kembangkan. Dan blog itu konon sering jadi referensi teman2 jurnalis yg ingin menulis ttg kegiatan pramuka, juga buat temen2 pramuka utk sharing kegiatan. Saya juga pernah bikin blog ttg per-piano-an, yg isinya ttg pengalaman saya mengajar piano, trafficnya lumayan, tapi akhirnya saya tutup krn kelabakan memaintain dan digabung di personal blog saya yg sekarang ini…hehe…jadilah personal blog saya isinya macem2..^_^

    Like

    1. betul itu. blog yg temanya khusus akan kerepotan dalam urusan maintenance, apalagi kalo tiba2 sedang ingin menulis tentang hal lain misalnya. hehehe. Eh selamat berkenalan 😀

      Like

      1. Halo Mbak Lita Uditomo 🙂

        Waduh, dapet follower baru nich. Hehehehe. Makasih ya mbak 🙂 ya, mari berteman 😀
        ya, saya sudah melihat fotonya mbak Lita dengan seragam penegak-nya (eh bener peegak kan yach?)

        Setuju Oom Brad,

        saya pernah bilang kayaknya yach kalau saya bingung mau nulis yang diluar topik, nulisnya dimana…hahahaha

        Like

  4. wah sharing yang menarik nih sob, niche blogging memang bisa meningkatkan SEO.. oleh karenanya blog2 yang dengan tema atau topik khusus lebih mengutamakan niche ini untuk menarik perhatian Mbah Google. Trims atas sharing nya sob

    Like

  5. Awalnya saya sendiri tidak tahu apa itu niche, tetapi setelah sering mendengar kata ini baru sedikit paham yah kurang lebih mirip dengan keyword gitu lah tetapi lebih spesifik lagi.

    Like

    1. saya menjaga konsistensi menulis aja mas, bukan genre tertentu. yang penting gimana menghasilkan tulisan yang baik lah 😀
      *menunggu anugerah oleh2 dari Pemalang*

      Like

  6. Saya mah nulis sesuai dengan apa yang saya minati saat itu. Jadi nggak pake tema tertentu #alesyankarenabelumpunyagenrekhusus

    Pingin sih, tapi saya sepertinya masih labil dan mencari jati diri

    *kabooor sebelum dipecut Om Brad*

    Like

  7. Ada nama gw.. ada nama gw… adaaa namaa guaaa *dibekep* :))

    Saling mengapresiasi, saling memperkenalkan teman blogger.. Ini yang saya suka dari blogosphere Indonesia. Salam kenal Lomar dan juga opa Brad *kalem*

    Like

  8. memang memiliki blog yang konsisten membahas sesuatu itu bagus buanget, tapi yaitu harus dibuayar dengan harga yang muahall, yaitu komitmen yang harus selalu dalam kondisi prima supaya gak posting 2 tahun sekali, hehehe… nice article opa…

    Like

  9. mirip nih…kalo bagi saya pribadi sih memang susah pada awalnya untuk ngeblog dengan satu niche tertentu, pernah sih bikin blog tentang musik sesuai dengan selera saya, tapi lama-lama malah kesulitan entah kenapa, lalu saya bikin blog yang campur2, buat latian nulis juga, dan setelah perjalanan panjang, akhirnya saya mulai membentuk lagi beberapa blog dengan tema spesifik, walau pun mungkin malah waktu atau frekuensi postingnya lama, tapi gpp, semoga apa pun yang disampaikan tersebut tetap bisa bermanfaat…jadi memang waktu yang akan membentuk itu semua 😀

    Like

  10. sama, dulu saya juga punya keinginan bikin blog khusus untuk sepakbola, tapi sepertinya memang menjaga konsistensi itu yang sulit. akhirnya saya lebih memilih fokus pada blog yang sekarang dengan isi yang macam-macam.
    tapi, keinginan untuk “mengambil spesialis” sepertinya masih ada, tinggal tunggu waktu yang tepat aja…:)

    btw, mas Lomar ini salah satu inspirasi saya juga lho..
    dulu waktu saya nginap di hotel Olympic Surabaya, salah satunya adalah karena informasi dari blognya mas Lomar..

    Like

      1. *kyaaaaa*

        Daeng, terima kasih banyak 🙂 Kebetulan saya baru menyelesaikan perjalanan di Sulawesi….*promosi terselubung* hahaha

        Senang dech bisa menginformasikan dan menjadi referensi…hihihihi

        Like

  11. Wah, gw malah males blogging kalo gak pake tema. Dari dulu kalo punya blog random pasti gak keurus. Giliran nulis terarah malah jadi rajin posting. Mungkin karena gw males nyari topik dan lebih seneng punya pola apa yah? #eaaa

    Like

Leave a comment