Brapa jumlah tabung gas yang meledak hari ini? #Tebakskor 2 org pemenang yg beruntung akn mndapatkan tabung gas 3kg gratis (siap2 jd korban)
Status ini keluar dari seorang teman di FB beberapa hari lalu. Saya pikir tidak perlulah saya menceritakan lagi bencana yang menimpa saudara-saudara kita akhir-akhir ini yang berkaitan dengan tabung gas 3 kg yang disubsidi pemerintah itu. Pertanyaannya: mau sampai berapa orang korbannya?! *Maaf numpang marah*
Kalau dipikir-pikir, keputusan pemerintah mengkonversi minyak tanah ke gas LPG itu sama saja dengan mengirim bom ke rumah-rumah warga. Rumah saya di Bekasi juga salah satunya. Setiap kali saya melewati dapur saya selalu melirik tabung gas 3 kg itu dengan perasaan was-was dan tidak mendekati kompor kalau memang tidak perlu. Kekuatiran yang sama pastinya dirasakan oleh jutaan rumah tangga.
Pemerintah dikabarkan sudah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dengan cara mewajibkan setiap tabung gas yang beredar memiliki standar SNI; sebuah langkah sia-sia karena tabung gas bersertifikasi SNI juga tidak luput dari ledakan. Bahkan bahaya yang sama juga mengancam tabung gas 12 kg karena berita ledakan tabung gas 12 kg juga sudah mulai terdengar.
Bagaimana Pak SBY?
—
Sumber gambar di sini
jadi,.. menurut kang bradley solusinya yg terbaik apa? apa mending balik aja kejaman batu,.. masak pake tugu trs pake kayu bakar n di tiup-tiup biar apinya merata,.lebih enak lagi kualitas masakannya,..tanpa ngeri takut ada yang meledak,.hehe
LikeLike
hahaha, kalo emang kualitas masakannya bisa lebih enak, kenapa enggak? π
LikeLike
Masyarakat juga mesti diedukasi…Kan kita mau maju…masa balik lagi pake kayu bakar…Lagian Konversi kan sudah menghemat subsidi negara….
LikeLike
iya, saya pikir edukasinya udah cukup kok. sekarang tinggal memperbaiki kualitas tabung gasnya kan π
LikeLike
Saya rasa ini karena keserakahan penggagas konversi gas elpiji. Mereka cuma pengen meraup untung, tanpa menyiapkan unsur keamanan dan kenyamanan pemakainya. Tapi, mungkin juga ledakan tabung 3 kg ini disebabkan oleh kesalahan manusia/pemakainya, walaupun menurut pemberitaan, faktor ini adalah faktor kecil kalau dibandingkan dengan faktor teknis kualitas tabung dan peralatan lainnya.
LikeLike
jadi intinya itu semua tabung bermasalah harus ditarik segera dan yg bertanggung jawab segera diadili kan? *andaikan bisa semudah itu*
LikeLike
semoga ini di dengar oleh pemerintah..
oia brader, follow aku ya di twwitt,, entar konfirm aja biar aku bisa follow balik
akun twitku: @suqrogaring
biar bisa silaturahmi lebih banyak gitu
LikeLike
sip, nanti gue follow
LikeLike
Saya sich senang menyalahkan pemerintah. Hahaha. XD. Namun, saya juga wondering, apakah masyarakat kita telah teredukasi dengan baik perihal pemasangan tabung gas dengan baik dan benar *jadi inget berita seorang tukang gas membantu memasangkan tabung gas sambil merokok -what a fool he’s been-*.
Saya pernah dapat email juga, entah darimana sumbernya, namun email tersebut mengatakan bahwa sumber kebocoran utama berasal dari karet hitam (seukuran ujung kelingking) yang sudah tidak laik pakai. selama ini, berita kebocoran (dan ledakan) tidak pernah menemukan adanya indikasi kebocoran dari selang, maupun regulator. Semua kebocoran bersumber dari karet kecil (yang ternyata fatal kalau sampai lalai tersebut).
Btw, ngomongin masalah yang agak ringan, orang Indonesia memang paling kreatif untuk menyikapi berbagai masalah di negeri ini loh. ENtah saya harus senang atau sedih, namun orang Indonesia cukup optimis menurut saya untuk melihat berbagai belitan persoalan yang membelit hidup ini. Sebut saja peristiwa bom Marriot, penangkapan Teroris, Bank Century, dll. Yang paling baru adalah lelucon mengenai tabung gas 3 KG ini. Katanya sich, tabungnya mau diganti warna kuning, kelabu, merah muda dan biru agar gak meledak lagi.
LikeLike
crazy fool!
e ya bagus lah kalo mau diganti warnanya, siapa tau bisa buang sial toh?!! π
LikeLike
kalau pendapat saya sih anjuran beli produk SNI itu cuma akal-akalan pemerintah aja untuk ngeles dari kesalahannya. Karena kebiasaan masyarakat kita terutama pertamina untuk menguji sebuah produk tidak memikirkan “Nanti Bagaimana” melainkan ” Bagaimana nanti ” apa mungkin Quality Controlnya? tidak tau deh Pusyiinggg….
LikeLike
mending balik ke minyak tanah kalo gitu kan. hehehehe
LikeLike