Cuaca di Depok siang itu panas terik. Suasana Jalan Margonda Raya yang ramai dengan pohon seadanya, ditambah lagi dengan perbaikan jalan yang seakan tiada habisnya itu membuat para pengguna jalan tidak betah berlama-lama di luar. Jadilah deretan mall di sana kecipratan rejeki dari para pengunjung yang sengaja ngadem di mall. Detos pun tak kalah ramai dengan pengunjung. Tidak jauh dari pintu masuk utama Detos, terdapat sebuah vending machine alias mesin minuman yang tampak biasa saja. Namun ketika kita mendekatinya, tampaklah sesuatu yang unik. Apakah itu?
Ya, mesin minuman ini ternyata selain tidak dijaga oleh penjual, ia tidak memerlukan uang tunai atau kartu debit/kredit untuk membayarnya. Lalu pakai apa bayarnya? Oh, rupanya minuman tersebut dapat kita bayar dengan menggunakan pulsa Telkomsel. Menarik sekali bukan?! Caranya gampang. Anda tinggal berdiri di depan minuman tersebut, lalu ikuti petunjuk yang tertera di depan mesinnya. Bagi pengguna Telkomsel, Anda tinggal menggunakan ponsel Anda dan mengetik *878*kode mesin#, lalu tekan tombol Yes/OK. Lalu akan muncul pesan konfirmasi yang harus Anda balas. Setelah itu tampilan layar di mesin akan menampilkan pesan bagi Anda untuk menekan kode minuman yang Anda pilih. Setelah Anda memasukkan kode minuman yang Anda inginkan, maka mesin itu akan mengeluarkan minuman Anda. Simple bukan?! Cocok bagi Anda yang sedang kehausan namun tidak memiliki uang receh untuk membeli minuman. Anda tinggal menggunakan pulsa ponsel Anda saja. Namun harga minumannya lumayan mahal juga, yaitu 6000 rupiah. Anggaplah itu sebagai biaya mendapatkan pengalaman unik. Hehehe.
Meski cara pembeliannya unik, bagi saya cara ini memiliki kelemahan. Pertama, tentu saja yang bisa menggunakannya hanyalah pelanggan Telkomsel, sehingga minumannya belum tentu cepat laku. Kedua, sistem keamanan transaksinya masih terdapat celah bagi penyalahgunaan. Misalnya kalau kita berdiri agak jauh dari mesin tersebut dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah mengirim SMS, maka orang yang kebetulan berada di dekat mesin tersebut dapat dengan mudah memencet tombol dan “mencopet” minuman kita.
Masih tentang mesin minuman yang sama. Sewaktu saya memasuki sebuah halte busway di Koridor I, saya melihat mesin minuman itu lagi. Karena waktu itu juga sedang panas-panasnya matahari di luar, saya pun tergerak untuk mendekati mesin itu sambil mengeluarkan ponsel saya; maksudnya ingin membayar dengan cara yang sama seperti di Detos. Namun tak disangka, metode pembayaran dengan pulsa tidak berlaku di sini. Saya mencari-cari tempat memasukkan uang tunai, tapi tidak ada juga. Yang ada hanyalah tempat memasukkan “tiket” untuk membeli minuman tersebut. Nah, dari mana saya mendapatkan tiket itu? Kebingungan itu terjawab ketika seorang mas-mas mendekati saya sambil berkata “Bapak perlu tiket? Silahkan beli di saya.” Oh, jadi mas-mas itu memang tugasnya duduk di samping mesin minuman tersebut lalu menjual tiket bagi yang ingin membeli minuman. Tiket tadi kemudian dimasukkan ke dalam mesin sebagai alat pembayaran. Errr, saya malah tambah bingung. Mesin minuman itu dimaksudkan untuk menghemat tenaga manusia, bukan? Lalu buat apa ada mesin kalau masih ada mas-mas yang menjual minuman tadi?! Sungguh ironis sekali dibandingkan dengan mesin minuman di mall sebelumnya. ^^
Khusus Telkomsel y kang?
LikeLike
iya bro khusus telkomsel. btw kayaknya pagi ini ikutan blogshop juga ya? see u there 🙂
LikeLike
memang Yunik!!!!!! Wah bloger depok nih…
LikeLike
Iya yunik. Eh emangnya Anda blogger Depok juga? Join deBlogger donk!
LikeLike
wah, ada” aja…
berari saya ga bisa bei minuman yang di detos itu, karena saya pelanggan indosat. 😀
klo di luar negeri pake koin kan yah…
LikeLike
Nah itu dia, jelas2 dia mengebiri target marketnya sendiri yakk (devilsmirk)
LikeLike
Waktu maen Skate di depok aku juga udah pernah nyobain tuh Sob…. unik banget haha… untungnya aku bawa sim Card Simpati waktu itu jadi langsung tuker N nyobain haha…. keren juga Telkomsel…..
LikeLike
memang seru nyobainnya. tapi cuma sekali aja, soalnya MAHALLL. hehehe
LikeLike
seamat datang di negeri mubazir.,haha
LikeLike
ahahaha. i was gonna say that. Mubazir :))
LikeLike
hahahaha… lha saya sendiri baru tau kalo di kotak minuman halte busway ada yang jaga, saya pikir cuma pake koin..
LikeLike
tadinya saya pikir juga gitu. ternyata pas saya perhatiin, mesti pake tiket. anehhh
LikeLike
canggih nih cara transaksinya, tapi harga barangnya jadi mahaL banget. terima kasih atas sharenya.
LikeLike
barangnya jadi mahal karena untuk membiayai sistemnya. capede.
btw thanks kunjungannya 🙂
LikeLike
wow, saya jadi penasaran 🙂
Maaf saya baru ngeblog lagi nih hehe.
Salam persohiblogan 🙂
LikeLike
apa kabar kang achoey. thanks kunjungannya. ayo dong ngeblog lagi. hehehe
LikeLike
seperti yang mas sebut: Hanya di Indonesia
LikeLike
🙂 thanks kunjungannya
LikeLike
padahal lebih enak kalo bisa untuk semua operator,dan lagi harganya di turunin,hmm emang masih butuh banyak perbaikan ya
LikeLike
kalo saya bilang sih, gak usah dipeduliin. mending beli di kaki lima aja. murah, gak ribet. hehehe. thanks kunjungannya ya 🙂
LikeLike
Siank Sob… aku berkunjung lagi disini… Semangat n Sukses slalu!!!
LikeLike
thanks kunjungan baliknya 🙂
LikeLike
seharusnya dah pake koin ya Bro
jadi kita usulin koin dengan nilai ‘5000’ rupiah
^^
LikeLike
couldn’t agree more with that 😀
LikeLike
perkembangan teknoLogi modern yang baru pernah saya tau, terima kasih atas sharenya.
LikeLike
sama-sama oom. thanks atas kunjungannya 😀
LikeLike
didepok perasaan ga panas skr malah ujan mulu 😦
LikeLike
memang skrg ujan melulu sih. tapi baguslah daripada panas melulu. hehe
LikeLike
untung aku pakai telkonmsel
hjehehhe
thanks infona
LikeLike
sama-sama. ditunggu di Detos ya *apasih* 😀
LikeLike
Hmmm.., kayanya saya lebih memilih cara konvensional deh. Datang ke warung, trus bilang: mas/mbak, beli minumannya donk..
LikeLike
yup, bisa dapat bonus berupa nomor telpon kalo yg jualnya cantik dan masih gadis kan *ups*
LikeLike
wuahh baru tau neh di depot ada mesin ginian hehe…
jadi pengen nyoba neh biar dapet pengalaman unik juga.
LikeLike
silahkan dicoba bro. nanti disharing ya gimana sensasinya. hehehehe
LikeLike
“Nice artikel, inspiring ditunggu artikel – artikel selanjutnya, sukses selalu, Tuhan memberkati anda, Trim’s :)”
LikeLike
sama2. thanks for visiting ya. GBU
LikeLike
Brad, di bandara SOETTA ada yang pake lembaran lemarebuan 😀 tapi saya nggak pernah nyobain. mahal sich…hahaha :p
LikeLike
kalo lima ribu mah masih wajar atuh. ini enam ribuuuuuu. hihihihi
LikeLike